Indonesia merupakan sebuah negara kesatuan yang dimana negara kesatuan tersebut dibentuk melalui sebuah integrasi karena adanya tujuan ataupun persamaan yang mendasar. Integrasi nasional dapat merujuk pada proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya & daerah yang berbeda menjadi satu kesatuan bangsa. Tujuannya sendiri untuk mempertahankan keutuhan & keberlangsungan bangsa sebagai negara yang berdaulat dan mandiri. Dalam hal ini integritas nasional dapat berkembang dari ciri-ciri awalnya kesatuan menjadi identitas nasional suatu bangsa. Hal ini dapat dibuktikan oleh bangsa Indonesia. Indonesia sendiri tidak hanya terbentuk oleh suku, budaya, maupun agama, tetapi juga oleh sejarah yang dimana Pendidikan memainkan peranan penting dalam membentuk persatuan bangsa.
Pendidikan sendiri dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur untuk pengembangan diri individu baik berupa karakter, potensi, kemampuan, ataupun bakat lainnya. Pendidikan sudah mencakup pengajaran, pelatihan, pembelajaran, sosialisasi & Pendidikan karakter pada tiap tiap individu. Tujuan Pendidikan yaitu Mengembangkan potensi individu, Meningkatkan kualitas hidup, Membangun masyarakat yang berpengetahuan dan berakhlak, Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta Menyiapkan generasi masa depan. Dalam hal ini pendidikan juga bisa menjadi wadah untuk mengajarkan integrasi nasional pada tiap tiap individu.
Dalam pendidikan formal seperti pada tingkatan perguruan tinggi, SMA, SMP, & SD, pastinya ada pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, dimana salah satu cakupan ilmunya yaitu berkaitan dengan integrasi nasional. Integrasi nasional penting diajarkan pada pendidikan formal karena betapa beragamnya perbedaan yang berada di Indonesia. Integrasi nasional penting untuk diajarkan untuk menanamkan kebanggaan dan kesadaran nasional, mengembangkan pemahaman tentang budaya bangsa dan agama, untuk meningkatkan toleransi serta mengurangi konflik, serta untuk membangun generasi berpikir kritis. Dalam hal ini, UNISSULA mengajarkan integrasi nasional dalam mata kuliah kewarganegaraan yang berlaku pada semua program studi yang ada di UNISSULA. Pada tingkatan perguruan tinggi, mahasiswa harus mampu dan menerapkan integrasi nasional dalam kehidupan sehari hari karena banyaknya mahasiswa yang berkuliah di UNISSULA dengan latar belakang yang berbeda mulai dari perbedaan wilayah asal dan budayanya, sehingga nantinya tidak adanya diskriminasi di lingkungan kampus maupun lingkungan luar.
Dalam hal mengajarkan integrasi nasional dalam lingkungan pendidikan dan bermasyarakat tentunya ada hambatan ataupun tantangannya sendiri. Contohnya, lingkungan tempat tumbuh & berkembang yang sedari kecil mengajarkan diskriminasi ataupun lingkungan keluarga yang terlalu memegang teguh budaya-budaya yang kurang baik dalam lingkungan tempat tinggalnya seperti budaya patriarki, etnosentrisme, ataupun diskriminasi terhadap suku ataupun budaya tertentu. Hal ini tentunya dapat dicegah dengan pendidikan tentang integritas nasional dan toleransi, namun pastinya akan sulit bagi orang orang tertentu untuk terlepas dari budaya tersebut karena adanya ketakutan tertentu seperti pengucilan di lingkungan asalnya. Namun pada dasarnya, manusia harus berubah dan berkembang sesuai dengan jaman. Ada saatnya suatu masyarakat yang kurang terdidik, meninggalkan budaya yang kurang sesuai dengan perkembangan zaman. Biasanya hal ini akan dimulai dari generasi yang mulai kritis dan terbuka dengan ilmu pengetahuan yang ia pelajari disekitarnya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengajarkan integrasi nasional untuk anak pada tingkatan dasar guna memutus rantai kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman serta hal hal yang dapat mengganggu integrasi nasional di sekitarnya.
Selain adanya hambatan dan tantangan yang telah disebutkan di atas, ada pula ancaman ancaman tertentu yang dapat mengganggu jalannya integritas dalam kehidupan sehari hari dan dalam bidang pendidikan. Ancaman tersebut dapat berupa paham paham yang tidak sesuai dengan jalannya penerapan pancasila dan integritas nasional yang ada. Paham tersebut dapat berupa paham radikalisme ataupun terorisme yang berlandaskan suku, ras mapun agama. Hal tersebut dapat mengganggu integritas bangsa karena akan menganggu jalannya sistem Pancasila dan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu pentingnya bagi setiap individu yang sudah berkembang akalnya dapat menyaring beragam budaya dan ilmu yang masuk serta membedakan mana yang baik mana yang tidak. Bagi usia muda seperti anak anak dapat dihindari dengan membuat lingkungan yang nyaman dan sesuai dengan kualitas hidup anak supaya tidak terpapar paham paham tertentu yang kurang sesuai. Pemaparan paham paham tidak hanya dapat dipaparkan secara langsung melalui interaksi antarmuka tetapi juga melalui perkembangan media sosial yang ada. Dalam hal ini, inti dari mengatasi ancaman integrasi nasional yang ada selain dengan penegakan hukum yaitu dengan cara pendidikan tentang integrasi nasional yang terjangkau serta merata ke seluruh pelosok daerah.
Dalam lingkungan pendidikan formal sikap berintegritas harus disertai dengan edukasi dan sikap pendidik ataupun kebijakan instansi yang sesuai. Misalnya saja UNISSULA, walapun kampusnya berbasis pendidikan islam di dalamnya, hal ini tidak berarti masyarakat dari golongan yang non muslim tidak bisa berkuliah di UNISSULA. Semua masyarakat dari golongan manapun mulai dari masyarakat lokal, luar Pulau Jawa, hingga mahasiswa internasional berhak mendapatkan pendidikan yang sesuai di UNISSULA tanpa memandang status dan latar belakang. Pada dasarnya pendidikan itu sifatnya fleksibel dan tidak diskriminatif guna mematuhi norma norma serta nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Hal ini juga tidak hanya berlaku di kampus UNISSULA, tetapi juga ke seluruh Lembaga pendidikan yang ada di Indonesia mulai dari jenjang SD hingga Perguruan tinggi maupun Lembaga pendidikan yang formal maupun Lembaga pendidikan non formal.
Kesimpulan yang dapat berikan yaitu, bidang pendidikan dapat menjadi kunci untuk membentuk, mengembangkan dan membangun integritas nasiona agar menjadi lebih kokoh. Hal ini dikarenakan luasnya negara kesatuan republik Indonesia yang disertai perbedaan latar belakang masyarakat, mulai dari suku, ras, agama hingga budaya. Kunci dari integritas yaitu pada tiap individu beserta generasi muda yang sudah mulai terbuka dengan paparan media sosial yang luas yang dimana sudah mulai munculnya pemikiran dan paparan tertentu yang tersebar dimana mana dengan berbagai media. Pendidikan menjadi kunci utama supaya terbentuk manusia yang berpikiran kritis dan juga demi perkembangan peradaban serta ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H