Mohon tunggu...
Yoel Christian
Yoel Christian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lunturnya Kebudayaan Lokal serta Cara Mencegahnya

22 Agustus 2024   23:46 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebudayaan lokal di jama sekarang, perlahan mulai luntur karena adanya globalisasi. Globalisasi memang memiliki banyak sekali dampak positif, namun juga memiliki dampak negatife, khususnya dalam bidang kebudayaan. Masyarakat Indonesia pada awalnya sangat menggemari kebudayaan lokal, akan tetapi seiring berjalannya waktu, banyak kebudayaan lokal yang mulai masuk ke Indonesia. Hal tersebut membuat Masyarakat Indonesia mulai melupakan kebudayaan lokal. Hingga saat ini, kebudayaan lokal tersebut hampir luntur di kalangan Masyarakat.

Dengan lunturnya kebudayaan lokal ini, membuat rasa bangga Masyarakat terhadap kebudayaan lokal mulai hilang. Hal tersebut bisa menyebabkan hilangnya kebudayaan asli sehingga Indonesia tidak memiliki ciri khas satupun.

Kebudayaan lokal merupakan ciri khas yang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga negara asing untuk dating ke Indonesia. Karena datangnya warga negara asing, maka devisa negara akan meningkat serta perekonomian negara menjadi meningkat. Namun jika kebudayaan lokal itu luntur, maka negara akan kehilangan ciri khas yang menjadi daya Tarik warga negara asing untuk dating ke Indonesia.

Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk menyelamatkan lunturnya kebudayaan lokal. Cara pertama, pemerintah bisa memerintahkan kemendikbud untuk mewajibkan sekolah sekolah menyelenggarakan ekstrakurikuler yang memiliki unsur kebudayaan lokal seperti misalnya ekstrakurikuler seni tari lokal. Lalu kemendikbud juga bisa menyelenggarakan lomba/event dari skala kecamatan, kabupaten, hingga nasional untuk menumbuhkan jiwa kompetitif para pelajar dalam bidang kesenian budaya lokal. Sehingga para pelajar dapat melestarikan kebudayaan lokal dan kebudayaan lokal menjadi tidak luntur di kalangan anak muda.

Jika kebudayaan lokal tidak hilang/luntur, maka kebudayaan lokal menjadi warisan yang paling berharga bagi negara karena menajadi ciri khas dari suatu negara. Lalu langkah lainnya bisa dengan membatasi kebudayaan luar yang masuk seperti misalnya budaya k-pop. Namun hal tersebut akan menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat karena kebudayaan tersebut sudah terlanjur meyebar di kalangan anak muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun