Mereka lebih memilih untuk membeli segala keperluan secara online ketimbang langsung ke toko. Tidak perlu keluar rumah, cukup klik beli dari komputer atau ponsel pintar, barang akan segera dikirim kerumah tanpa khawatir tertular virus.
"Iyah, memang kita sekarang lagi penuhnya di online shop, di online gitu karna offline gitu kan nggak terlalu banyak juga karena masa pandemi ini. Jadi, online ini memang lagi kencang-kencangnya gitu." Ucap Rehan lagi.
Diberitakan di Kompas.com, Kamis (24/09/2020), Sosial demografi dampak covid-19 dari badan pusat statistik (BPS), sebanyak 9 dari 10 responden mengaku bahwa aktivitas belanja online mereka meningkat selama pandemi Covid-19.
Data dari McKinsey per Agustus 2020 menunjukkan, pengguna e-commerce mengalami kenaikan sebesar 26 persen. Sementara total transaksi mencapai 3,1 juta per hari.
Walaupun telah melakukan digitalisasi pada butiknya, Rehan berharap agar pandemi ini segera berakhir dan perekonomian kembali normal. "Berharapnya sih semoga pendemi ini segera berakhir, biar perekonomian kita juga semakin meningkat seperti sebelum ada pandemi ini.. mudah mudahan cepat berakhir dan perekonomian kita bia semakin baik lagi" paparnya di akhir sesi wawancara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H