Masyarakat Indonesia pantas gembira saat 'Pasukan Garuda' lolos ke final Piala AFF 2010 membekuk Filipina. Sudah lama terpuruk, sepak bola Indonesia bangkit kembali menjadi pasukan Merah Putih yang "garang menyantap" mangsa-mangsanya. Tidak berlebihan kiranya masyarakat euforia sejenak setelah tim kesayangannya memetik kemenangan dari lawan-lawannya dengan gol indah.
Petarung Sejati
Bila kita saksikan setiap pertandingan timnas Indonesia mulai dari pase group, terlihat ada perubahan yang sangat mencolok dalam permainan. Dengan umpan-umpan pendek yang kreatif, membuat permainan sangat indah. Termasuk saya sendiri terkagum-kagum melihat setiap pertandingan. Timnas Indonesia betul-betul telah berubah.
Dengan semangat juang yang tinggi, timnas Indonesia tidak mau jadi kucing-kucingan lawan. Setiap bola lepas dari 'Pasukan Garuda' langsung di kejar sampai diperoleh kembali. Ini terbukti serangan lawan sering dipatahkan saja ketika lawan mulai menyerang. 'Pasukan Garuda' terus mengempung ke jantung pertahanan lawan. Kesolidan Filipina pun terkoyak-koyang oleh gempuran 'Pasukan Garuda'. Umpan lambung dari sayap kirin dan kanan membuat pemain belakang Filipina panik.
"El Luco" Christian Gonzales
Bagi pecinta sepakbola sejati, siapa yang tidak kenal "el Luco" Gonzales, penyerang timnas Indonesia yang ditakuti "The Azkals", julukan timnas Filipina. Pemain bernomer punggung Sembilan ini saya kenal sejak bermain bersama Persik Kediri. Kemampuannya mencetak gol tidak diragukan lagi. Ia mendapat kepercayaan menggantikan posisi Bambang Pamungkas. Pengawalan ketat dari pemain belakang lawan tidak sampai nyalinya ciut. Provokasi-provokasi terhadap "el Luco" Gonzales terus dilakukan, tapiia tidak pernah terpancing.
Penyerang berusia 34 tahun ini sangat dicintai seporter Indonesia, selain seorang Muslim ia juga telah menjadi WNI. Pemain lawan mengepung saat "el Luco"Gonzales mendapatkan bola. Sampai tidak ada ruang untuk menendang bola. Tapi bukan "el Luco" Gonzales namanya kalau tidak bisa mengoyak-ngoyak jala gawang Filipina. Dua gol dari dua pertandingan hasil tandukan tajam dan tendangan cantiknya. Penjaga gawang Filipina sudah merasakan hal itu.
Christian Gonzales, melalui gol indahnya ke pojok gawang membuat Gelora Bung Karno (GBK) bergemuruh seperti petir yang menyambar. Teriakan-teriakan dari seporter Indonesia membuat mental Filipina ciut. Bagaimana tidak, setelah pemain depannya tak berdaya di kawal ketat oleh tembok pertahanan Indonesia, meraka disorak dari luar lapangan. Ini terbukti permainan mereka bertambah kasar terhadap pemain Indonesia. Sampai harus ada yang diusir keluar lapangan karena mendapatkan dua kartu kuning.
Bahkan, pelatih Filipina sendiri berkomentar, sulit menjaga gerak "el Luco"Gonzales, sekali mendapatkan bola terus mengumpan kepada temannya dan ia begerak mencari posisi. "El Luco"Gonzales hilang, kemudian ia hadir mencetak gol, tutur pelatih Filipina asal Inggeris Simon McMenemy.
Saya memberikan apresiasi positif terhadap kemajuan timnas Indonesia, kendati masih ada kelemahan yang harus dibenahi. Bagi saya, 'Pasukan Garuda' yang berkostum merah putih dengan garuda di dada tak mau pernah menyerah. Lautan merah seporter menjadi pengobar semangat 'Pasukan Garuda'.
Diakhir tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa "merah itu melawan pantang menyerah", dan jiwa perlawanan itu tertanan di setiap individu 'Pasukan Garuda', sepakat atau tidak silahkan pembaca komentar.
Bersambung peratandingan berikutnya.hehehe….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H