Pagi tadi saya mendapatkan sebuah SMS. SMS dari mantan orang nomor dua di Indonesia dan seorang pengusaha besar. Isinya biasa saja. Bukan tentang event donor darah berhadiah atau undangan makan siang. Tapi himbauan untuk (you knowlah, masa tenang kampanye parpol) memilih satu partai yaitu partai anu. Jika anda berpikir bahwa partai yang dimaksud adalah partai yang saya maksud, maka anda salah. Maksudnya? Woles bro……
Sepotong petikan SMSnya, Pilih dia untuk DPR-RI partai anu No. Urut sekian. Di akhir SMS tertera “ttd.HM JUSUF KALLA”. Makasih pak sudah SMS saya. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya ini hebat, masuk hitungan orang penting.
Tapi kok beliau bisa tau nomor saya?
Saya mencoba untuk mengingat kapan kali saya memberikan nomor hape saya ke bapak ini. Tapi saya tidak menemukan apa-apa. Mungkin waktu ikut donor darah kali ya? Sepertinya bukan sebab biasanya sehabis donor darah, saya langsung main kabur saja. Tidak basa basi lagi dengan pegawai donornya. Keterlaluan juga kan kalau beliau minta nomor hape saya dari teman saya. Memangnya beliau kenal dengan teman saya? Tapi bisa saja kan, orang penting ditelusuri oleh orang penting?
Ini bukan kali pertama saya di SMS oleh orang penting. Beberapa waktu lalu, saat kunjungan RI 1 ke Sulsel dalam rangka meresmikan beberapa proyek, saya juga dapat sebuah SMS. SMS dari beliau (RI 1 maksudnya). Dalam pesan singkat yang beliau kirim ke nomor saya, beliau mengatakan terima kasih banyak atas sambutan yang telah saya berikan kepada beliau dan keluarganya. Di ujung pesan yang juga ber ‘ttd’, tertera nama Sby dan keluarga.
Saya berpikir, bapak ini baik juga ya. Perhatian. Sampai SMS saya segala. Berterima kasih atas sambutan yang meriah. Padahal ya, sewaktu beliau iring-iringan kan, saya tidak ada diantara jejeran orang-orang yang melambaikan tangan ke beliau. Saya lagi sibuk nyangkul di tempat yang jauh. Ratusan kilo meter dari tempat beliau iring-iringan. Saya prihatin, beliau telah mendapatkan informasi yang salah.
Tapi yang bagi nomor saya ke beliau siapa?
Hari ini adalah hari pertama masa tenang kampanye parpol. Masa tenang artinya masa dimana parpol melakuan kampanye dengan tenang. Tidak ada lagi pawai kendaraan di jalan raya, dangdutan dan sebagainya. Salah satu cara kampanye dengan tenang ya begini. Pawai SMS. Ketik SMS, catut nama siapa saja asal pejabat lalu kirim ke banyak. Tidak pake ribut-ribut. Apakah anda-anda pernah mengalami hal serupa? SELAMAT, berarti saya tidak sendiri.
Note: Banyak berkeliaran orang-orang tidak bertanggung jawab yang seenaknya main catut nama orang, pejabat penting dan sejenisnya. Tapi lumayanlah sebab tidak minta duit. Banyak kan kejadian. Coba kalau sudah minta duit, saya pasti akan ……………………...........................………. arahkan ke kasir, sebab di kasir banyak duit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H