Sekilas wajahnya mirip Syahrul YL, Gubernur Sulawesi Selatan yang flamboyan itu. Ismail Daeng Bella, lelaki kelahiran Kampung Pappa, Takalar juga berkumis tebal dengan senyum yang nyaris sama. Daeng Bella, begitu warga Benteng, Selayar mengenalnya adalah pemilik warung soto Banjar di Benteng yang laris manis.
"Saya sepupu sekali dengan ibu Sittiara, kepala BKD Makassar" katanya di warungnya yang terletak di pojok pasar lama Kota Benteng. Daeng Bella kecil lahir di Pappa, dekat sekolah SMA 2, Takalar. Saat ini menikmati hidup dan pekerjaannya sebagai pemegang "franchise" soto Banjar. "Sudah banyak instansi pemerintah dan warga Benteng yang mengenal dan menjadi pelanggan saya," Akunya.
Daeng Bella sekeluarga tinggal di Kampung Batu Panynyu, selatan Kota Benteng bersama istrinya, Andi Bau Ati dan dua orang anaknya. Anak pertamanya sudah kelas 2 SMA dan yang kedua masih TK. Mereka selisih 13 tahun.
Daeng Bella dan Bau Ati bertemu dan memutuskan menikah di Makassar. Saat itu Bella sebagai sopir pribadi pemilik warung Soto Banjar di Jalan Tinggi Mae dekat kantor pos, namanya Haji Syahran asli Banjar.
"Saya hamil tujuh bulan saat memutuskan kembali ke Benteng pada tahun 1993. Itu kehamilan anak pertama saya. Kelak anak itu bernama Andi Nurheti," Kata Bau Ati.
Saat mereka menikah, Daeng Bella telah bekerja beberapa tahun bersama Haji Syahran. Bella lahir tahun 1965 sedangkan istrinya lahir di Batu Panynyu, satu kampung sejauh 10 kilometer ke timur dari poros jalan menuju Kota Benteng.
Mula Usaha
Sejak menikahi Bau Ati, Daeng Bella tidak berpikir untu buka usaha warung soto di Benteng hingga bertemu Almarhum Hj. Nurtin Akib Patta, istri mantan Bupati Selayar H.M Akib Patta.
Kesempatan itu datang saat ada acara di Kampung Batu Panynyua yang dihadiri oleh ibu Bupati. "Saat itu, saya coba membuat menu soto banjar kepada para tamu yang datang termasuk Ibu Bupati," Katanya. "Saya tidak terlalu ingat bahwa ternyata Pak Akib Patta dan Nyonya adalah langganan soto banjar di Tinggi Mae" lanjutnya.
"Eh, soto banjar ini persis sama nikmatnya dengan soto Tinggi Mae," kata Daeng Bella menirukan Ibu Nurtin. Daeng Bella jadi sadar bahwa hasil racikannya memberi kesan kuat bagi Ibu Bupati.
"Oleh ibu Bupati, saya lalu diberi bantuan modal sebesar Rp. 400ribu untuk bisa membuka usaha itu di Benteng," Aku Daeng Bella. Kejadiannya pada tahun 1998.
"Mungkin secara tidak langsung saya promosi tentang kemampuan saya kepada ibu Bupati dan beliau tertarik," Kata Bella dengan senyum. Saya diberi tempat di samping gedung PKK, pas samping Kantor Kejaksaan Selayar. "Saya menjalani usaha itu selama 5 tahun. Yang sering datang adalah pegawai daerah, kejaksaan, pengadilan dan banyak lagi. Harga perporsi masih Rp. 3ribu," Kata Daeng Bella.