Mohon tunggu...
Kamaruddin Azis
Kamaruddin Azis Mohon Tunggu... Konsultan - Profil

Lahir di pesisir Galesong, Kab. Takalar, Sulsel. Blogger. Menyukai perjalanan ke wilayah pesisir dan pulau-pulau. Pernah kerja di Selayar, Luwu, Aceh, Nias. Mengisi blog pribadinya http://www.denun89.wordpress.com Dapat dihubungi di email, daeng.nuntung@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pedas Rasa Nambah Gangan Belitung

14 Februari 2016   17:28 Diperbarui: 14 Februari 2016   17:43 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Menu gangan, tak afdol tanpa ikan goreng kecil ini,” kata Hardy sembari menunjuk ke ikan yang telah digoreng. Menurut Ishak, namanya ikan Bebulus, khas sungai atau muara di Belitung. Kalau digoreng garing, renyah, citarasanya sangat khas. Selain itu terdapat pula semacam lalapan dari daun serupa pepaya dan dua iris timun. Inilah menu komplit gangan khas Belitung. Hardy keburu mengingatkan untuk pilihan gangannya.

“Mau yang pedis sekali atau biasa aja?” tanya Hardy. Pedas sedang, jawabku.

Makan siang kami terasa istimewa. Saya yang memang telah mengosongkan perut sejak pagi menuntaskan gangan pedis dengan lahap. Aroma dan rasa kunyit sangat dominan bergantian dengan kegurihan ikan sejenis kakap.

Menurut Ishak, orang Belitung kerap memanfaatkan ikan Napoleon (nama lokal, Ketarap) sebagai obyek menu gangan, meski telah dilarang eksploitasinya. Selain itu ada pula jenis ikan ilak dan libam atau beronang. Siang itu, saya dapat bagian kepala dan bagian tengah ikan kakap. Penutupnya adalah jus jeruk panas.

Makan menu gangan ini sangat terasa pedasnya. Saat mengunyah nasi, sesekali kami mencocol sambel yang juga telah disiapkan. Ada timun dan daun lalapan serasa daun pepaya. Rasa gangan ini amat berbeda dengan Pallumara atau Parende dari Sulawesi. Rasa nambah. Hehe.


Warung tempat kami menikmati gangan Belitung

“Meski tetap pedas, saya suka aroma kunyitnya, ini obat karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menurunkan tekanan darah.” Kataku ke Hardy dan Ishak. Siang yang sempurna. Ketika saya hendak membayar ke pemilik warung Ibu Sri, Ishak, yunior saya di Kelautan Unhas ternyata telah lebih dulu menuntaskannya.

Thanks!

*Foto dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun