Marhaban Yaa Ramadhan
Untuk pembaca setia kompasiana.
Ramadhan 1434 H telah datang, suasana ibadah yang lebih intens akan menjadi rutinitas. Ramadhan bulan penuh berkah, bulan dimana umat muslim diwajibkan berpuasa; pintu-pintu surga akan dibuka dan pintu neraka ditutup; jin dan iblis jahat diikat. Umat muslim menyambut haru bulan Ramadhan.
Mengenang Ramadhan, membuat saya teringat suasana harumnya Ramadhan di kampung. Antusiasme menyambut Ramadhan sangat tinggi. Televisi-televisi menampilkan acara-acara reliji. Kami berbondong-bondong ke Mesjid ketika Adzan berkumandang.
Namun, Ramadhan kali ini berbeda, khususnya untuk acara-acara di televisi. Memasuki hari ketiga bulan Ramadhan, beberapa televisi masih menampilkan perempuan-perempuan seksinya dalam acara menyambut buka puasa, dengan rok mini, dan pakaian yang padat. Ada apa dengan televisi hari ini? Mereka tidak menghargai masyarakat yang sedang berjuang memenuhi rukun islam ini, dan sebisa mungkin di bulan Ramadhan ini dapat menahan hawa nafsu. Televisi sangat diharapkan menjaga adat ketimuran kita melalui acara-acaranyai. Bukan hanya di bulan Ramadhan, tapi di bulan-bulan lainnya. Televisi Indonesia harus tetap menampilkan adat ketimurannya. Tidak perlu mengikut negara lain yang selamaini j ustru mengeksploitasi kita, mengeksploitasi SDA kita, intelektual kita, cara berfikir kita, dan mental kita. Tahukah kita betapa dahsyatnya doktrin televisi terhadap generasi muda kita.
Semoga televisi Indonesia mengerti konteks Ramadhan dan mengerti konteks ketimuran. Bila ingin merubah Indonesia, Media Massa harus turut berpartisipasi, terutama televisi. Media jangan hanya bisa mengkritik. Tapi lakukanlah langkah-langkah kongkrit untuk perbaikan bangsa mulai hari ini. Ayolah, kalian sudah terlalu kaya untuk menghalalkan segala cara. Saya juga yakin dengan menampilkan adat kita sendiri, televisi tidak akan di tinggalkan penontonnya. Sadarkah kalian akan efek televisi yang tidak mendidik kepada generasi muda yang menjadi andalan bangsa untuk membawa kita dari jurang ini?
Pembaca yang budiman,
semoga saudara-saudari sekalian juga lebih cerdas untuk menonton televisi.
Sumber: http://pandangankafy.blogspot.com/2013/07/ramadhan-datang-televisi-mengumbar-aurat.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H