Mohon tunggu...
Zulfikar Dompu
Zulfikar Dompu Mohon Tunggu... -

Wara-wiri menjelajah selaksa ranah intelektual di Hotel Intelektual Kampus dan Penggiat Klinik Menulis Universitas Azzahra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tasbih dari Seorang Pembangkit

3 Januari 2012   11:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:23 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika engkau ceritakan kesusahanmu kepada sesamamu ,engkau memberinya sebagaian hatimu.Seandainya mereka memiliki jiwa yang besar maka mereka akan berterima kasih kepadamu,seabaliknya seandainya jiwa mereka kecil ,maka mereka akan merendahkanmu. Kemajuan bukan sekedar memperbaiki masa silam melainkan maju terus kemasa depan yang cemerlang.

seorang Biadab yang lapar , ia akan memetik dan mencuri dari sebuah pohon dan  memakan buah itu tanpa mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan. Namun seorang yang Beradab yang lapar akan membelinya dari seorang yang pada gilirannya, serta membelinya dari seseorang yang memetik buah itu dari ladang-ladang mereka.

Seni adalah selangkah dari yang tampak dikenal ke yang tidak kita kenal.Seperti halnya Bumi dan Matahari saat mereka bernafas  ia akan memberikan sebuah kehidupan kepada kita semua,namun saat Bumi dan Matahari menghentikan nafasnya ia tak sanggup lagi berjanji untuk kehidupan para mahluk yang bergantung padanya.

Aku menjauhkan diriku dari orang-orang yang menganggap sikap menghina adalah sebagai simbol keberanian, dan kelembutan sebagai bentuk kepengecutan dan aku menjauhkan diriku dari mereka-mereka yang menganggap ocehan sebagai hikmat dan berdiam diri sebagai ketidaktahuan.

Mereka katakan padaku ..

jika engkau melihat seorang budak yang hendak tertidur pulas,jangan bangunkan dia kalau-kalau ia sedang mengimpikan kebebasan.

Dan aku berkata kepada mereka ..

jika engkau melihat seorang budak yang tengah tertidur pulas,bangunkanlah budak tersebut dan jelaskanlah kepadanya bagaimana langkah menuju kebebasan untuknya dan betapa indahnya sebuah kebebasan.

keberanian adalah bagaikan gunung merapi,benih-benih ketergoyahan dan keputusasaan tidak akan tumbuh diatas mulut gunung merapi.Semakin besar pahitnya sebuah kehidupan yang kau lalui akan semakin kecil dunia dimatamu dan akan semakin dekat kau pada sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya.

pembelajaran akan memberikanmu sebuah kecerdasan Intelektual dan akan membawamu menjadi seorang PEMENANG melainkan bukan seorang PECUNDANG.

Ada diantara orang pembunuh-pembunuh yang belum pernah melakukan pembunuhan.Pencuri-pencuri yang belum pernah melakukan pencurian.Pembohong-pembohong yang belum pernah mengucapkan apapun selain kebenaran.Inilah hukum dinegeri ini begitu "ADIL" membiarkan pembunuh-pembunuh berdarah dingin untuk terus melakukan sebuah penindasan.Lagi-lagi penguasa yang memegang kendali semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun