Kulau bayao adalah batu mustika yang biasa digunakan sebagai tradisi masyarakat Kabupaten Bantaeng dalam pemeliharan ayam petelur. Secara terminologi bahasa makassar Kulau berarti mustika dan bayao berarti telur. Batu mustika tersebut biasayanya terdapat pada pegunungan yang disimpan oleh para leluhur yang dilestarikan oleh anak cucu peternak Kabupaten Bantaeng. Kabupaten Bantaeng terletak kurang lebih 137 KM dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mayoritas masyarakatnya bersuku Makassar. Orang makassar memiliki adat istiadat dan kepercayaan yang menjadi kearifan lokal.
Kulau bayao ini menjadi salah satu kearifan lokal di Sulawesi Selatan. Di daerah Sulawesi Selatan lainnnya yang masyarakatnya bersuku bugis itu menamai benda tersebut sebagai Ulau Tello yang sama artinya dengan Kulau bayao yang material berasal dari mustika telur. Bahan material yang dijadikan kulau bayao adalah kayu atau fosil yang mengeras berbentuk bKulau Bayao; Batu Mustika Bagi Kepercayaan Peternak Bantaengatu.
Β Β Β Β Β Β Material-material yang dijadikan tradisi masyarakat yang menjadi kepercayaan nilai magis pada mustika. Kulau bukan hanya berupa telur tetapi ada varian lainnya yaitu bentuk Kulau Bassi (Mustika besi) dan Kulau dalima (Mustika Biji Buah Delima). Semua varian mustika tersebut memiliki ciri khas dalam penggunaannya, ada yang dianggap dapat membuat orang menjadi kebal, adapun kulau dalima dapat dijadika sebagai obat tradisional.
Β Β Β Β Β Β Kulau bayao ini biasanya digunakan dalam pemeliharaan ayam petelur (layer) oleh peternak. Peternak sebelum memberikan air minum (drinking water) biasanya mencelupkan atau merendam kulau bayao pada tempat minum, diduga bahwa mustika telur ini dapat memberikan khasiat dalam performa dan kesehatan ayam petelur.
Β Β Β Β Β Β Ayam petelur membutuhkan banyak aspek dalam menjaga performa dan meningkatkannya. Salah satu faktor pakan yaitu pemberian pakan yang mengandung nutrisi yang optimum. Nutrisi terdiri atas nutrisi makro dan mikro. Nutrisi makro menjadi hal penting dan kebutuhan pokok ternak seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Adapun nutrisi mikro yaitu vitamin dan mineral. Mineral yaitu kalsium, fosfor, dan lain-lain. Material di dalam kulau bayao terdapat kandungan mineral, ketika kulau bayao dicelupkan diduga terdapat interaksi mineral-mineral dalam air minum.
Β Β Β Β Β Β Hal ini bisa saja menjadi justifikasi ilmiah terkait kehadiran kulau bayao dalam manajemen peternakan ayam petelur. Tetapi ini sepenuhnya belum tentu bisa dibenarkan karena perlu dilakukan pengkajian yang serius terkait interaksi mineral-mineral yang saya sampaikan sebelumnya. Ini erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat Bantaeng yang sejak dahulu kala menerapkan tradisi merendam mustika telur di dalam tempat minum.
Β Β Β Β Β Β Masyarakat setempat menjadikan hal ini sebagai mitos atau tradisi yang turun menurun sampai hari ini. Ada yang berpendapat bahwa ada nilai mitos dalam kulau bayau. Mitos ditengah masyarakat menjadi hal yang menarik untuk dikaji baik dari aspek ilmiah, persepsi masyarakat, mistisme fosil, dan hubungan dengan kearifan lokal. Β
Perlunya tradisi penelurusan ilmiah dan tradisi berfikir ilmiah yang berciri khas kritisisme terhadap fenomena-fenomena di masyarakat. Khususnya hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi sosial contoh peternakan ayam petelur. Karena tradisi masyarakat yang dinilai sebagai hal-hal mitos bisa jadi adalah hal-hal saintifik didalamnya, selain itu upaya masyarakat dalam mempertahankan kearifan lokal tersebut yang masih diterapkan sampai hari ini.
Β
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H