Hari ini (14/08/2020) bertepatan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi selaku kepala negara dan kepala pemerintahan di hadapan anggota MPR RI yang meliputi anggota DPR RI dan DPD RI periode 2019-2024. Banyak hal yang disampaikan oleh Presiden Jokowi salah satunya adalah perlunya persatuan dan upaya masyarakat secara bersama-sama untuk bangkit di era ekstra-normal (bukan new normal lagi) saat pereknomian bangsa kita dihantam gejolak multi dampak dari pandemi COVID-19.
Satu hari sebelumnya 13/08/2020 Presiden Jokowi mempertontonkan kepada publik bahwa keterbukaannya kepada para tokoh yang dianggap pengkritik- garis keras di Rezim Jokowi-JK bahkan sampai Rezim Jokowi-Ma'ruf, yaitu memberikan penganugerahan tanda jasa bintang Mahaputera Nararya kepada dua sejoli yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Sebetulnya bukan hanya kedua politisi tersebut yang mendapatkan penghargaan Bintang itu tetapi seluruh pimpinan MPR dan DPR yang telah menjabat sebelumnya yang telah dinilai baik dan layak oleh tim yang dibentuk oleh Presiden untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Salah satunya Ketua DPD RI yaitu Oesman Sapta Oddang juga mendapatkan penghargaan itu dan masih banyak lagi pimpinan lembaga lainnya.
Fadli Zon dan Fahri Hamzah menjadi menarik oleh media diangkat karena keduanya merupakan Die Hard dalam mengkritik karena peran mereka sebagai Oposan Ulung. Sebelumnya Menkopolhukam Prof. Mahfud MD memposting status terkait Fadli dan Fahri akan mendapatkan Penghargaan tanda jasa bintang Mahaputera Nararya langsung dari Presiden. Tak lama kemudia para wartawan berhari-hari, menjadikan cuitan tersebut menjadi Trending Topic.
Menjadi media darling atau paling sering dibahas di media mainstream membuat ramai jagad raya lini masa (netizen) karena komentar-komentar kedua politisi tersebut kadang ada netizen yang menganggap sebagai nyi-nyiran, dan tidak banyak juga sebeutlnya menganggap bahwa komentar mereka itu rasional dan mewakili suara hati rakyat.
Siapakah Fadli Zon dan Fahri Hamzah sebetulnya?. Fadli Zon dan Fahri Hamzah dan yang keduanya sama-sama berada pada posisi Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Politiisi handal yang menjadi opinion maker dan trending maker keduanya biasa saling bertukar posisi, fahri sebagai opinion maker dan fadli sebagai trending maker.
Fadli dan Fahri adalah dua aktifis mahasiswa Era-1998 yang berasal dari Universitas Indonesia yang keduanya sebelumnya Fadli Zon pernah menjadi pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999) dan Fahri Hamzah menjadi Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahsiswa Muslim Indonesia (KAMMI), kemudian bersama-sama berjuang dalam menjatuhkan Rezim Orde Baru, sehingga masuklah kita semua ke era Reformasi.
Reformasi yang kita nikmati hari ini adalah kebebasan berpendapata, kebebasan individu, dan kebebasan pers, sehingga pemerintahan dapat berjalan stabil karena ada yang berperan sebagai check and balancing system. Fadli dan Fahri pernah menjadi unsur dari anggota MPR RI dimasa-masa transisi demokrasi kita. Fadli zon yang pernah berkiprah di Partai berbasis Islam yaitu Partai Bulan Bintang dan saat ini menjadi Wakil Ketua Partai Nasionalis yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindra).
Fahri Hamzah yang juga sebagai Pendiri Partai berbasis Islam yaitu Partai Keadilan Sejahtera, dan saat ini menjadi Wakil Ketua Partai Nasionalis yaitu Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Partai Gelora) parati yang paling muda di Repubik Indonesia saat ini baru Berdiri dirintis bersama Tokoh Nasonalis Religius yaitu Anis Matta.
Keduanya berasal dari Embrio Partai Islam, kemudian hengkang mendirikan partai Nasionalis dan menjadi eliti di Partai tersebut. Dua tokoh yang selalu konsisten mengkritik pemerintah karena memang sejatinya Parlemen sebagai lembaga legislatif bertugas untuk selalu mengawasi pemerintah yang betugas sebagai ekeskutif.
Pemberian penghargaan tanda jasa bintang Mahaputera Nararya memberikan hak bagi Fadli Zon dan Fahri Hamzah untuk dimakankan di Taman Makam Pahlawan, kita semua berharap tokoh sekaliber Fadli Zon dan Fahri Hamzah akan terus menghiasi jagad raya Perpolitikan di Indonesia tidak menutup kemungkinan pasca 2024 mereka akan menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden yang merepresentasikan kawasan Indoensia Barat (Fadli Zon) dan kawasan Indonesia Timur (Fahri Hamzah).