Mohon tunggu...
Daeng Hasan
Daeng Hasan Mohon Tunggu... -

No body

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenaikan BBM: What Google Tells Me

18 November 2014   10:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:32 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14162577221372761332

Ada salah satu artis linimasa yg masang hitung-hitungan dengan harga 'crude oil' yg dengan trend yg terus turun harusnya pertamina seharusnya sudah untung dengan harga bbm yang ada. Kesimpulan pun sudah terang benderang, duit rakyat dirampok.

Si artis lupa (atau terlalu luas elmunya) kalo yang dimasukkan ke mobil itu adalah turunan dari crude oil, masih ada proses transportasi, refinery, tax dsb yg menentukan harga akhir meteran di SPBU.

Yaa sudahlah yaa, iseng-isenglah bolak-balik gugel bikin studi kecil-kecilan.

Dengan modal gugel akhirnya ketemu website ini ( http://www.mytravelcost.com/petrol-prices/ )   yang membandingkan harga bensin sekitar 150 negara di dunia diurut dari yang paling murah. Indonesia (dengan harga terbaru malam ini) menduduki urutan 30 termurah. Masih ada sekitar 120 negara lain yang bayar lebih mahal dari Indonesia. TAPI ada sekitar 30 negara di dunia yang dengan gagah berani membayar subsidi besar buat rakyatnya, 12 negara OPEC tentunya ada disitu. Dari 30 negara yang BBMnya lebih murah tersebut yang terdekat populasinya dengan Indonesia adalah Nigeria yang memiliki 170juta jiwa penduduk, tapi dengan produksi resmi 2.5 juta barrel perhari (ditambah estimasi non-resmi 1 juta bpd). Malaysia memproduksi sekitar 300ribu bpd lebih sedikit dari Indonesia yang memproduksi 980 ribu bpd, tapi 'tanggungan' mereka hanya 30juta penduduk, seperdelapan tanggungan Indonesia.

Adalah kewajiban semua pemerintah untuk memakmurkan rakyatnya. Mereka telah diberi kepercayaan untuk memimpin dan mengatur semua sumberdaya negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dan disini menarik untuk melihat tabel harga tersebut.

Dari tabel harga bensin tadi dari 150an negara urutan paling bawah adalah Norwegia. Harga bensin disana seharga 2.5 kali Indonesia. Bagi mereka yang cari makan di dunia Oil & Gas udah pada mahfum bahwa Norwegia adalah salah satu engkongnya O&G. Mereka berhasil mengeksplorasi North Sea, salah satu sudut bumi yang paling ganas lautnya. Norway berada diurutan 14 penghasil minyak dunia (2juta bpd) dan urutan 6 penghasil natural gas didunia (114.7 juta meter kubik perhari). Penduduk?? hanya 5 juta jiwa sahaja. Wah, kalo data ini ditaruh jadi headline di Abal-abal. com sudah pasti pemerintahnya akan di bully sebagai perampok harta negara.

Tapi menurut gugel tidak demikian. Norway adalah negeri yang penuh dengan pujian. Negeri ter-anu-anu sangat banyak disandang oleh Norway. Termasuk tertinggi di Human Development Index, Legatum Prosperity Index, Most democratic Country dsb.

Norway memiliki dana kesejahteraan abadi (wealth fund) yang terbesar didunia, cukup untuk menjadikan seluruh rakyatnya 'Trilyuner' kalo dibagi-bagikan. Tapi itu tidak kelihatan di kehidupan sehari-hari rakyat Norway. Tukang sampah masih tetap tukang sampah, penjaga toko tetap menjaga toko. Gak banyak super car mondar mandir. Menurut cerita teman-teman saya yg tinggal disana, kehidupan antar lapisan masyarakat sangat egaliter. Pendapatan supir taxi dengan lulusan master di oil and gas gak beda-beda jauh.

Saya jadi ingat waktu ngajak temen yg kerja di Norway jalan-jalan di London, dia kagum betapa murahnya harga-harga di London dibanding Norway, WTF! padahal harga London aja udah kurang ajar.

Terus kok bisa mereka berbahagia dengan hidup biasa-biasa saja padahal penghasilan negara mereka bisa membuat mereka makan-tidur tanpa kerja sebanyak 7 turunan? kenapa mereka maunya dibodohi harus membayar bensin paling mahal sedunia sementara mereka tidur diatas salah satu timbunan minyak dan gas terbesar didunia????

Kemudian berkat gugel saya menemukan artikel ini, ( http://www.bbc.com/news/business-28882312 )  bagaimana Norwegia 'berjuang' untuk menghindari 'Kutukan kekayaan minyak' yang sepembacaan saya mirip dengan kondisi di Indonesia tahun 70-80-an ketika Boom Minyak. Beberapa point yang menarik dari artikel ini adalah bagaimana rakyat Norwegia memiliki 3 hal ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun