Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MTs Attaqwa Babelan Bekasi Kembangkan Model Pembelajaran 'Project Citizen'

9 Maret 2012   08:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13312898311068825571

[caption id="attachment_165416" align="alignright" width="300" caption="Siswa MTs 03 Babelan Kabupaten Bekasi saat berkunjung ke gedung DPRD Kabupaten Bekasi"][/caption] BEKASI -- Madrasah Tsanawiyah (MTs) Attaqwa 03 Babelan, Kabupaten Bekasi, mengembangkan model pembelajaran "Project Citizen" yang mampu mendorong siswa berfikir kritis, kreatif, demokratis, berpatisipasi secara aktif dalam menanggulangi masalah sosial di lingkungannya. Guru PKn dan Penanggungjawab Kelas Fullday, MTs Attaqwa 03 Babelan, Dahli Ahmad mengatakan salah satu proyek siswa yang dianggap memiliki dampak sosial adalah proyek “Pembuatan Alat penjernih Air Tanpa Mesin”. "Pemilihan thema ini dilatarbelakangi oleh kondisi air tanah di wilayah Utara Kabupaten Bekasi yang banyak mengandung zat besi dan zat kapur  yang menyebabkan air tanah berwarna kekuningan dan berbau. Di samping itu karena daerah pesisir, airnya juga payau bahkan di beberapa tempat malah asin," kata Dahli, Senin (5/3). Alat penjernih air ini, kata Dahli, terus dikembangkan siswanya dan telah teruji mampu dapat mengatasi problem air yang kekuningan dan berbau serta bisa mengurangi rasa payau pada air. Dalam model pembelajaran project citizen  ini, kemudian siswa mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan  anggota DPRD Kabupaten Bekasi, sebagai lembaga yang berwenang mengambil kebijakan publik pada Rabu (29/2) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bekasi. "Kegiatan presentasi ini diikuti 107 siswa diterima H. Muhadi Muntaha, Lc anggota dewan dari Komisi D dan Hasan Bisri dari Komisi C. Tanggapan anggota dewan sangat apresiatif terhadap ide sosial yang telah dilaksanakan siswa," kata Dhali. Bahkan, kedua anggota dewan menganjurkan siswa agar terus mengembangkan alat penjernih air ini. Angota dewan juta menganjurkan agar air hasil filtrasi menggunakan alat penjernih air tersebut, terlebih dahulu diuji di laboratorium. Hal ini penting untuk mengetahui apakah air tersebut layak konsumsi. Menurut Dahli, alat penjernih air yang dikembangkan siswa ini, sudah dijalankan sekitar 6 bulan lalu sesuai model pembelajaran. Presentasi siswa ini sendiri, bertujuan agar solusi yang mereka tawarkan dapat diserap oleh pemerintah. Kegiatan lain selama kunjungan ke gedung dewan ini, adalah sekaligus siswa belajar tentang mekanisme kerja di DPRD. Kegiatan ditutup dengan tanya jawab siswa dengan anggota DPRD. Dari kegiatan project citizen ini, diharapkan siswa juga mendapat pengalaman belajar agar bisa berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan publik di daerah tempat tinggalnya, serta mekanisme kerja DPRD Kabupaten Bekasi (aliem)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun