Setelah mayit diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya.Â
Beberapa hadis menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa'ad bin Muadz radhiyallahu 'anhu , padahal kematiannya membuat 'Arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.Â
Dalam Sunan An-Nasa'i diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Inilah yang membuat 'Arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur). Akan tetapi kemudian dibebaskan."
Dalam hadits dalam musnad Imam Ahmad disebutkan,
"Sesungguhnya kubur mempunyai penyempitan, jika ada seorang yang selamat darinya niscaya selamat darinya adalah Sa'ad bin Mu'adz." (HR. Ahmad, 6:55).
'Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Jikalau ada seorang yang selamat dari penyempitan kubur, niscaya Sa'ad bin Mu'adz akan selamat. Akan tetapi, sungguh kuburnya telah disempitkan dengan sangat sempit, kemudian dilapangkan (setelah itu) untuknya. (HR. Thabrani no. 5306)
Bahkan sampai kuburan bayi dan anak kecil tidak selamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Jikalau seorang selamat dari penyempitan kubur niscaya selamatlah bayi ini." (HR. Ath Thabrany, 5:56)
Imam As-Suyuthi rahimahullah berkata, bahwa Abu Al-Qasim As-Sa'di berkata, "Tidak ada yang selamat dari penyempitan kubur, baik seorang yang saleh atau yang tidak saleh".Â