BAHAGIA ITU SEDERHANA
(Meski Tak Sesederhana Hari Ini) - Catatan Nur Terbit di hari bahagia.
Entah kenapa, ungkapan di atas sangat saya suka belakangan ini. BAHAGIA ITU SEDERHANA. Artinya untuk bisa bahagia itu, gak perlu modal besar.
Sama sederhananya dengan proses terjadinya peristiwa bahagia itu. Simpel, praktis dan gak perlu mengada-ada atau harus dipaksa-paksain. Ya, biarkan mengalir saja bak air di pancuran...
Seperti yang saya alami pagi ini. Bahagia itu sangat sederhana sekali. Cukup dengan sapaan singkat, "Selamat ulang tahun Om..," terdengar suara di balik telepon.Â
Itu telpon dari Dave, sahabat putra sulung saya. Rasanya bahagia banget, lebay ya? hehe..
Saya buka sosial media. Ada 2 ungkapan SEDERHANA yang muncul di Path.Â
"Walaupun papah tidak selembut mama, tapi dari lubuk hati papah yang paling dalam, menyimpan kasih sayang yang sangat dalam untuk putrinya. Yaumul milad pah..".Â
Ya, itu dari status putri bungsuku, Fifi. Tiba2 terasa ada butir2 air hangat menetes di pipi.
Ungkapan SEDERHANA kedua ditulis oleh putra Sulungku, Akbar, juga di akun Fath-nya. "The best father. Never had".Â
Tak ketinggalan sapaan cucuku Kiwa yang masih 1,5 tahun, tentu saja melalui ibunya, sekaligus anak mantu saya di akun Fath.Â