Semuanya harus kembali kepada ungkapan lama yang masih relevan hingga sekarang. "Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang Maha Menentukan segalanya".
Hanya itulah yang bisa dilakukan jika ditakdirkan harus gagal berangkat haji ataupun umroh. Akhirnya harus pasrah. Sabar dan berdoa. Musim haji menunggu lagi tahun 2022, tapi umroh sudah mulai dibuka lagi. Benarkah?
"Saya tidak tahu siapa yang benar, tunggu saja pengumuman resminya. Semoga tetap ada pemberangkatan haji tahun ini agar tak ada efek ke belakang makin panjang dan lama antrian orang yang ingin beribadah haji di tanah suci"(Status di laman Facebook @ Syaifuddin Sayuti)
Rindu Baitullah, adalah rindunya para calon jamaah haji yang batal berangkat. Itulah gambaran kerinduan berbalut kesedihan mereka. Seorang teman menulis status di media sosial : "Sinetron Tukang Bubur Naik Haji sudah ganti judul, Calon Jemaah Haji Nasibnya Sudah Jadi Bubur"
Betapa tidak. Sudah 2 tahun ini (musim haji 2020 & 2021), calon jamaah haji kita di Indonesia, gagal berangkat karena alasan pandemi Covid19.
Baca Juga : Naik Haji Yang Dirindukan
Tidak tanggung-tanggung, pembatalan naik haji diumumkan oleh 2 Menteri Agama, tentu saja di masing-masing periode jabatan. Sesuatu yang jarang terjadi. Hanya ada di negara +62
Nun jauh di sana, Pemerintah Arab Saudi "menutup" pintu untuk warga negara lain masuk ke tanah Arab, termasuk rombongan jamaah haji dan umroh Indonesia. Entah sampai kapan. Lalu hebohlah di tanah air.
Polemik memanas, saling tuding tak terhindarkan. Antara isu pandemi, tak ada quota haji, hingga kabar tak sedap (konon) uang ongkos naik haji (ONH) jamaah dipakai untuk urusan lain. Wow...