Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Sendiri Pekerjaan Rumah Tanpa Asisten RT

7 Juni 2021   10:45 Diperbarui: 7 Juni 2021   11:02 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Kas asisten rumah tangga kami (foto Nur Terbit)

Belakangan setelah sudah bisa berdiri sendiri, Kasmini mengontrak 1 petak kamar rumah kontrakan yang dibayar Rp 500.000 setiap bulan.

Pernah juga Kasmini punya "rumah sendiri". Bangun sendiri dengan biaya sekitar Rp 13 juta dari hasil jerih payah sebagai buruh cuci. Kasmini waktu itu memanfaatkan tanah kosong di pojok lahan perumahan.

"Tapi sekarang rumah tersebut sudah dibongkar. Pemiliknya tanahnya mengambil tanahnya kembali. Katanya sih mau dipakai sendiri. Terpaksa deh balik lagi ngontrak di rumah petak," kata Kasmini.

Tak ingin hanya sebagai "benalu" bagi keluarganya di komplek Perumahan Wisma Jaya, Duren Jaya, Bekasi Timur, maka Kasmini dan suami pun berusaha bekerja, meski harus serabutan akibat pendidikan yang terbatas. Suami bekerja sebagai tukang batu di Jakarta, dan Kasmini tetap di Bekasi sebagai buruh cuci.

*****

Untuk sementara, kelangsungan hidup keluarga pasangan Kasmini -- Supariyanto ini berjalan lancar. Namun berapa tahun kemudian, badai itu tiba-tiba datang menerpa. Kasmini ditinggal pergi oleh suaminya.

Bagi Kasmini, kepergian suaminya bagai lirik lagu dangdut, "Bang Thoyib". Tiga lebaran gak pulang-pulang. Pergi tanpa kabar berita. Bukan dicerai hidup apalagi ditinggal mati, tapi lebih dari itu: suaminya telah berpaling ke lain hati. Dia beristri lagi.

"Sekali-kalinya pulang, dia ngajak hidup bersama lagi. Saya gak mau selama dia belum ceraikan istri mudanya," kata Kasmini dengan nada lirih. Sesekali ia menarik napas panjang.

"Karena dia ternyata masih tetap cinta sama istri mudanya, ya saya ogah menerima dia kembali. Biarlah saya hidup seperti sekarang ini bersama anak-anak saya," kata Kasmini lagi.

Status Kasmini pun tidak jelas. Dicerai gak, dinafkahi lahir bathin pun gak. Ibarat mobil, Kasmini "dobel gardan". Selain berstatus sebagai ibu rumah tangga, juga sekaligus kepala keluarga. Istilah kerennya "single parent".

Mau tak mau, Kasmini pun harus hidup dengan status (tanda kutip) "menjanda" di perantauan. Jauh dari adik-adik dan orangtuanya di kampung. Untuk menghidupi dirinya dan tiga anaknya itulah, Kasmini pun harus banting-tulang sebagai buruh cuci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun