Suatu hari Bu guru Bunda Sitti Rabiah di depan murid TK binaannya. "Siapa yang tahu apa itu Puasa?"
Bu guru lalu mencoba menjelaskan dengan bahasa anak-anak yang sederhana, dan bisa dipahami oleh mereka.
"Puasa itu gak boleh makan, gak boleh minum, gak boleh jajan, gak boleh beli ice cream, gak boleh buka kulkas, gak boleh nangis....gak boleh.."
"Kalau jatuh, terus kakinya luka dan berdarah, masak gak boleh nangis Bu guru? kan sakiiit..." potong Yaya, salah satu murid TK A yang cukup kritis.
"Kalau sakit, ya bolehlah nangis, tapi nangisnya dikit aja. Suaranya pelan, gak pakai teriak-teriak ya..,".
Bu guru mencoba menjelaskan dengan bahasa anak-anak yang bisa dipahami. Sempat terlihat Bu guru sedikit gelagapan waktu menjawab. Hehe..
Itu soal puasa. Lalu bagaimana pula menjelaskan jika pertanyaan soal shalat Tarawih? Di bawah ini pertanyaan dari cucu kami, Kiwa, kisah pengalaman Ramadhan setahun yang lalu....
Selesai tarawih dengan keluarga, tiba2 cucu kami Senandung Aqila (Kiwa 6 tahun) bertanya ke neneknya Bunda Sitti Rabiah.
"Nek, ini shalat apa, koq banyak sekali (rakaatnya)?", kata Kiwa yang masih duduk di bangku TK kelas B.
"Ini namanya shalat tarawih".