Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pasien BPJS (2) -- Antrean Daftarnya yang Gak Tahan

7 Januari 2015   19:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:37 5198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*****

PUTRI saya sebenarnya sudah menjalani operasi di RSUD Kota Bekasi pada 10 Desember 2014 lalu. Masuk ke ruang perawat sehari sebelumnya dan diperbolehkan pulang oleh dokter 4 hari kemudian. Sehari setelah operasi, tumor jinak di payudara kanan dikirim bagian Patologi Anatomik utk dianalisa lewat laboratorium. Dijanjikan hasilnya 31 Desember 2014. Pagi itu tiba waktunya untuk kontrol kesekian kalinya pasca libur nasional (natal & tahun baru).

Untuk diketahui, hasil pemeriksaan laboratorium tadi, harus dibawa ke dokter yang telah melakukan tindakan operasi. Surat keterangan tadi harus dibawa ke poli bedah. Apa yang terjadi? Ternyata, hasil pemeriksaan laboratorium tersebut belum selesai sejak diserahkan 26 hari lalu. Sebegitu lamakah prosesnya? Tanda tanya ini mungkin juga menghiasi kepala pasien dan keluarganya -- yang juga lagi-lagi masih antre di depan loket. Inilah sisi lain dari potret pasien BPJS di rumah sakit era Presiden Jokowi.

Makanya, sahabat saya De Guntoro juga meninggalkan komentar di status facebook saya. "Kan antriannya panjang bang, maklum BPJS. Perlu kesabaran tingkat tinggi he he he. Smoga lekas sembuh anaknya.."

Apa yang saya posting di facebook, juga tak luput dipantai oleh Maria Etha. "Bang, apakah karena RSUD ya? Kalau di swasta mungkin lebih baik? atau RS BUMN? Memang di BUMN juga padat antriannya, tetapi perasaan saya kok lebih nyaman ya?"

Pedapat lain disampaikan oleh sahabat saya Aok Baelah. "Perlu reformasi mental para petugas rumah sakit seluruh Indonesia. Mereka sama sekali tidak punya empati dan menganggap dan memperlakukan pasien-pasien BPJS seperti pengemis. Mereka pikir RS tempat mereka bekerja adalah milik mbahnya". Nah lo...

Dimas Supriyanto menutup dengan komentar sejuk, "Mendoakan putrinya lekas sembuh dan bapaknya tetap sabar.."

[caption id="attachment_345163" align="aligncenter" width="700" caption="Foto : Nur Terbit -- Putriku di ruang rawat inap RSUD Kota Bekasi, Ruang Tulip kelas II"]

1420545658735643303
1420545658735643303
[/caption]

*****

KETIKA menjelang siang hari, perlahan suasana mulai terasa sepi di bagian pendaftaran pasien BPJS dan umum. Begitu juga di bagian administrasi. Padahal di dua tempat ini, naudzubillah, berjibun ratusan calon pasien maupun pasien dan keluarganya setiap hari. Saking membludaknya, jumlahnya "luber" bak air bah hingga ke tempat parkiran. Ruang gerak pun terasa susah.

"Saya sudah datang sejak dini hari, biar dapat nomor antreannya kecil," kata Kiki, pasien bedah RSUD Kota Bekasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun