SURABAYA - Semenjak ditemukan virus corona jenis baru yaitu SARS-Cov2 di Wuhan Cina pada akhir tahun 2019, yang kemudian merebak secara serentak di berbagai belahan dunia menjadi pandemi, mengakibatkan perubahan aktivitas dalam kehidupan. Maka pemerintah Indonesia mengambil langkah dan kebijakan preventif seperti gerakan 3M (Mencuci Tangan, Memakai Makser Dan Menjaga Jarak) serta #DirumahAja yang salah satunya bertujuan untuk memutus mata rantai kasus virus Covid-19.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini sendiri merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mata kuliah ini memiliki tujuan salah satunya adalah melatih mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya (IPTEKSBUD) yang diperoleh di perguruan tinggi ke masyarakat dan membantu masyarakat sekitar untuk memecahkan masalah secara komprehensif, lintas sektoral, pragmatis dsb. Disamping itu kegiatan KKN diharapkan tidak saja berkontribusi dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tetapi juga berkontribusi dalam pembentukan profesionalisme mahasiswa.
Memahami begitu tinggi resiko melaksanakan kegiatan KKN pada masa pandemi Covid-19, maka sebelum pelaksanaan program di lapangan dilakukan pembekalan secara online dengan menggunakan zoom meeting. Pembekalan secara online tersebut dilakukan kepada mahasiswa dengan Pihak LPPM Berserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Akibat pandemi Covid-19 ini menyebabkan KKN kali ini dilaksanakan secara individu pada wilayah domisili masing-masing mahasiswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Adapun topik penguatan yang ditentukan yaitu :
1. Pemulihan Ekonomi
2. Edukasi Ketaatan Protokol Kesehatan
3. Pemulihan Pendidikan
Kebebasan mahasiswa untuk memilih dan melaksanakan program secara kretaif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan, daya dukung dan kemampuan mahasiswa menjadi makna dari merdeka belajar. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat mengekspresikan diri dalam pelaksanaan program dan berkarya di masyarakat secara maksimal.
Dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (Muizzu Nurhadi, SS.,M.Hum) salah satu mahasiswa bernama Dadung Rachman Himbardi yang tergabung dalam KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memiliki inisiatif dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dengan membuat sebuah alat cuci tangan dengan mengunakan metode injak(tanpa sentuhan). Alat tersebut membuat proses mencuci tangan lebih higienis, karena tidak menyentuh kran air. Selain itu, mahasiswa tersebut juga melakukan sosialisasi erhadap masyarakat sekitar terkait "Membangun Kesadaran Dalam Menenerapan Protokol Kesehatan". Tujuan dari sosialisasi ini sendiri agar masyarakat tau dan terbiasa untuk menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun, memakai masker setiap keluar rumah dan mengetahui bahaya akan virus Covid-19 serta membiasakan pola hidup bersih dalam kegiatan sehari-hari. Apresisasi yang diberikan Dosen Pembimbing Lapangan tentunya memberikan motivasi dan semangat bagi mahasiswa untuk terus berkiprah di masyarakat. Sekaligus hal ini menunjukan dukungan kepada mahasiswa untuk berkontribusi terukur dan selaras.
Setelah terlaksananya KKN ini terlihat perubahan yang terjadi pada masyarakat sekitar yang lebih sering melakukan cuci tangan dan lebih waspada akan bahaya virus Covid-19. Dengan adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat agar lebih produktif mencegah virus ini dan menekan penyebaran virus covid-19 demi kebaikan diri sendiri dan kita bersama. Kesadaran masyarakat, menjadi kunci utama dalam upaya memutus rantai penyebaran penyakit menular mematikan itu!!!
#KKNUntagSby2020
#UntagSurabayaKeren