Suatu sore di sebuah ruangan di sudut kampus.
Ketua : "kalian tau tidak! mencatat itu menunjukkan keseriusan kalian. terutama dalam rapat seperti ini. Sudah beberapa kali kita berkumpul tapi ide-ide yang muncul menguap begitu saja. ini karena tak ada satupun yang mencatat."
Anggota 1 : "Iya maaf kak." (sambil mengeluarkan pulpen dan secarik kertas)
Ketua : "Kamu budek ya? kenapa gak keluarin alat mencatat?"
Anggota 2 : "Aku selalu mencatat kok kak. Mencatat dalam hati." (senyum)
Kemarahan ketua rapat pun reda. Ia melanjutkan rapat dengan menyenyebut namanya beberapa kali. Di ikuti dengan wajah bingung anggota 1. Ia masih tak mengerti apa yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H