[caption id="attachment_252910" align="alignleft" width="500" caption="5 lintasan sederhana di Kab Subang (ilustrasi penulis)"][/caption] Daerahku, Kabupaten Subang selalu menjadi "primadona" dalam berita mudik. Bukan apa-apa, selepas tol Cikampek, di jalur utama Pantura (1), pemudik akan memasuki kawasan Patokbeusi, wilayah Kab. Subang pertama dilalui terus ke Ciasem melalui fly over Pamanukan hingga Pusakanagara yang selanjutnya memasuki Patrol dan Kandanghaur wilayah administratif Kabupaten Indramayu. Kemacetan di Pantura ini disebabkan pasar tumpah atau peristiwa kecelakaan. Beruntung kemacetan di Pamanukan dengan adanya fly-over bisa diatasi. Hati-hati, jalur lurus menggoda untuk salip menyalip kebut-kebutan, sering berbuah malapetaka, tak heran jalur ini dikenal sebagai "Jalur Tengkorak" karena kerap terjadi kecelakaan. Kedua (2), Jalur ke Jawa Tengah pun dapat diakses melalui Pintu Tol Sadang Purwakarta mengambil jalur lurus ke arah Kalijati dan Kota Subang lurus mengambil jalur jalan Cikamurang, dapat langsung keluar di Tomo, selanjutnya ke Palimanan melalui tol Kanci ke Brebes. Jalur ini masih didominasi hutan Jati. Hari-hari biasa masih agak sepi. Makanya bensin dan kondisi mobil harus fit, takut mogok di tengah jalan, fasilitas bengkel amat susah. Ketiga (3), dari kota Subang, bisa juga ke arah Jalancagak melalui Cisalak ke arah Sumedang selanjutnya ke Situraja - Wado. Di Wado bisa ke arah Malangbong selanjutnya ke Tasik atau melalui Bantarujeg Talaga ke Kuningan. Jalannya cukup ramai, kecil berkelok-kelok relatif mulus. Daerah sepi terdapat di perbatasan Kab. Subang - Sumedang (Cadas gantung) berupa hutan pinus. Keempat (4), bagi yang mo lewat Bandung, dari patung ganas Jalancagak ambil kanan. Jalur ini jarang dipakai kecuali jalur mudik lokal (orang Subang) yang hendak ke daerah Parahyangan (Bandung, Garut atau Cianjur). Kelima (5), Pagaden-Haurgeulis, jalur ini pendek tapi bermanfaat bila terjadi kemacetan di Pamanukan atau Patrol sebagai jalur baru, dapat dilalui mobil kecil. Baru digunakan setelah jembatan Cipunagara selesai. (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H