Mohon tunggu...
Dadan Wahyudin
Dadan Wahyudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gembala sapi, suka bahasa dan menulis. Mengagumi keindahan natural. Lahir di Pagaden, Tinggal di Bandung, Garut Jurusan busnya, Hobi Makan dan Jalan-jalan di Cianjur \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lima Rute Jalur Mudik di Perlintasan Kab. Subang

8 September 2010   00:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_252910" align="alignleft" width="500" caption="5 lintasan sederhana di Kab Subang (ilustrasi penulis)"][/caption] Daerahku, Kabupaten Subang selalu menjadi "primadona" dalam berita mudik. Bukan apa-apa, selepas tol Cikampek, di jalur utama Pantura (1), pemudik akan memasuki kawasan Patokbeusi, wilayah Kab. Subang pertama dilalui  terus ke Ciasem melalui fly over Pamanukan hingga Pusakanagara yang selanjutnya memasuki Patrol dan Kandanghaur wilayah administratif Kabupaten Indramayu. Kemacetan di Pantura ini disebabkan  pasar tumpah atau peristiwa kecelakaan. Beruntung kemacetan di Pamanukan dengan adanya fly-over bisa diatasi.  Hati-hati, jalur lurus menggoda untuk salip menyalip kebut-kebutan,  sering berbuah malapetaka, tak heran jalur ini dikenal sebagai "Jalur Tengkorak" karena kerap terjadi kecelakaan. Kedua (2), Jalur ke Jawa Tengah pun dapat diakses melalui Pintu Tol Sadang Purwakarta mengambil jalur lurus ke arah Kalijati dan Kota Subang lurus mengambil jalur jalan Cikamurang, dapat langsung keluar di Tomo, selanjutnya ke Palimanan melalui tol Kanci ke Brebes.  Jalur ini masih didominasi hutan Jati.  Hari-hari biasa masih agak sepi.  Makanya bensin dan kondisi mobil harus fit, takut mogok di tengah jalan, fasilitas bengkel amat susah. Ketiga (3), dari kota Subang, bisa juga ke arah  Jalancagak melalui Cisalak ke arah Sumedang selanjutnya ke Situraja - Wado. Di Wado bisa ke arah Malangbong selanjutnya ke Tasik atau melalui Bantarujeg  Talaga ke Kuningan.  Jalannya cukup ramai, kecil berkelok-kelok relatif mulus.  Daerah sepi terdapat di perbatasan Kab. Subang - Sumedang (Cadas gantung) berupa hutan pinus. Keempat (4), bagi yang mo lewat Bandung, dari patung ganas Jalancagak ambil kanan. Jalur ini jarang dipakai kecuali jalur mudik lokal (orang Subang) yang hendak ke daerah Parahyangan (Bandung,  Garut atau Cianjur). Kelima (5), Pagaden-Haurgeulis, jalur ini pendek tapi bermanfaat bila terjadi kemacetan di Pamanukan atau Patrol sebagai jalur baru, dapat dilalui mobil kecil. Baru digunakan setelah jembatan Cipunagara selesai. (**)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun