[caption id="attachment_186277" align="aligncenter" width="629" caption="Pejalan kaki di atas jembatan Cisadea, Sindangbarang tampak Mesjid Agung dan jalan LSJB sudah mulus (gambar 27 Juni 2012) Foto-foto: Dadan wahyudin"][/caption] Tatkala singgah di Sindangbarang, dalam studi lapangan mahasiswa PBSI S2 UNSUR Cianjur, Rabu-Kamis (27-28/6/2012) lalu, jembatan Cisadea di sebelah barat alun-alun dan jalan raya Sindangbarang, langsung menggelitik penulis untuk mengetahui lebih lanjut.
Jalan Raya Sindangbarang ini merupakan bagian dari proyek jalan Lingkar Selatan Jawa Barat (LSJB) diharapkan mampu mengangkat kehidupan masyarakat di pakidulan Jawa Barat yang relatif tertinggal dibanding saudaranya di wilayah utara. Perbukitan dengan kontur yang rapat, aliran sungai lebar yang banyak, ketiadaan jembatan, jalan masih berupa tanah, dan gelombang samudra Hindia dikenal ganas, membuat pakidulan Jawa Barat bertahun-tahun sukar disambangi.
[caption id="attachment_195892" align="aligncenter" width="661" caption="Jembatan Cisadea (Sindangbarang) diresmikan 5 Mei 2012: Kokoh dan Mulus"]
Kondisi ini tak seberuntung propinsi Jawa Tengah, di mana jalur Pantai utara (Tegal, Pekalongan, Semarang,dsb) dan jalur tengah (melalui Purwokerto, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, dsb), atau jalur selatan (Cilacap, Kebumen, Purworejo, dsb) merupakan jalur komersil yang ramai.  Begitupula Jawa Timur banyak kota setingkat kabupaten di jalur selatan seperti: Pacitan, Trenggalek, Blitar, Wlingi, Kepanjen, dan sebagainya merupakan jalur perekonomian yang mapan.
[caption id="attachment_186282" align="aligncenter" width="500" caption="Jembatan Cisadea sebelum diresmikan 5 Mei 2012 (sumber: panoramio)"]
Rampungnya Proyek jalan trans Jawa Barat selatan yang membentang dari Ujunggenteng hingga Pangandaran diharapkan dapat menyatukan kota setingkat kecamatan yang pada awalnya tercerai-berai seperti: Ujunggenteng (Sukabumi), Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun (Cianjur), Pameungpeuk (Garut), Cipatujah (Tasikmalaya) hingga Pangandaran sehingga dapat menjadi jalur perdagangan dan menumbuhkan pembangunan di belahan selatan tatar Pasundan ini.
[caption id="attachment_195888" align="aligncenter" width="468" caption="Jembatan Cilaki (273 m) terpanjang di pakidulan kabupaten Cianjur"]
Karakter sungai di pakidulan
Jalur Lintas Selatan Jawa Barat yang berdampingan dengan Samudra Hindia sebenarnya relatif datar dan jarak pandang luas. Ombak bergemuruh tiada henti bakal menemani pengendara melalui jalur ini. Jalur ini relatif lurus dibanding jalur tengah Cianjur-Sukanagara-Sindangbarang atau Ciwidey-Naringgul-Cidaun yang sarat akan belokan, jurang, tebing dan tanjakan-turunan.
[caption id="attachment_444" align="aligncenter" width="450" caption="Jembatan Ciujung, Sindangbarang memiliki muara lebar, namun DAS pendek. Tampak muara, samudra dan kaki langit bertemu"]
Anda bakal melewati sungai-sungai lebar dan rapat. Kampung-kampung diselingi sungai-sungai lebar yang cukup rapat telah membuat masyarakat sulit membebaskan diri dari isolasi keterpencilan.