Mohon tunggu...
Dadan Wahyudin
Dadan Wahyudin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gembala sapi, suka bahasa dan menulis. Mengagumi keindahan natural. Lahir di Pagaden, Tinggal di Bandung, Garut Jurusan busnya, Hobi Makan dan Jalan-jalan di Cianjur \r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Partai perdana Piala Dunia, Timnas Indonesia versus Jerman?

12 Juni 2014   15:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:05 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402537818717786056

[caption id="attachment_310802" align="aligncenter" width="540" caption="Tahun 2022, stadion BLA Gedebage Bandung, pasti sudah sering dipakai pertandingan berkelas internasional (foto: pribadi)"][/caption]

Menonton pertandingan tuan rumah kesebelasan Indonesia versus Jerman tahun 2022, dengan berjalan kaki dari rumahku?  Ah, seperti mimpi saja. Sulit deh bagi tim Indonesia untuk urun rembug berpatisipasi  dalam penyisihan Putaran Final Piala Dunia.  Kompetisi domestik belum mapan,  liga dan klub masih amatiran, problem wasit, gaji pemain telat bayar, fasilitas masih kedodoran,  atau  wanprestasi, ditambah persaingan di tingkat regional/konfederasi semakin ketat menjadi penyebabnya banyak yang miris ketika berbicara timnas sepak bola kita.

Premis itu bisa saja terbantahkan. Indonesia dapat menggantikan posisi tuan rumah Qatar 2022. Berita terbaru dirilis kompas.com menyebutkan menyusul adanya isu skandal suap dalam penunjukkan Qatar, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Roy Suryo Notodiprojo, mengatakan Indonesia siap untuk menggantikan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Karena ada opsi pembatalan Qatar menjadi tuan rumah.  (baca link ini)

Sebagai tuan rumah, Kesebelasan timnas Garuda dapat  tampil sebagai partai perdana melawan Jerman misalnya  (sebagai kampiun PD  2018 nanti, misalnya).  Partai pembuka kerap  menampilkan tuan rumah versus salah satu kesebelasan dalam grupnya, seperti dialami Brasil versus Kroasia saat ini  (12/6)  dalam Putaran Final "FIFA Word Cup" Brasil 2014.  Atau tuan rumah Jerman versus Kostarika pada Piala Dunia Germany 2006. Adakalanya juara bertahan melawan salah satu tim dalam grupnya seperti dijalani  Italia (jawara PD 1982) menghadapi Bulgaria pada Piala Dunia Meksiko 1986 atau Argentina (Juara bertahan 1986)  versus Kamerun pada Piala Dunia Italia 1990.

Disebutkan  kompas.com pula,  dalam jumpa pers di kantornya  Menpora mengatakan,  ""Saya sebelumnya pernah berbicara dengan Menteri Belia dan Sukan Malaysia, Khairy Jamaluddin, bagaimana kalau suatu saat kita menjadi tuan rumah Piala Dunia. Saya juga pernah bicara dengan Menteri Olahraga Singapura. Itu sebelum ada isu soal Qatar ini," ujar Roy, dalam jumpa pers di kantornya, Rabu 11 Juni 2014.

Meski  tidak menjadi tuan rumah tunggal event sepakbola empat tahunan itu, Indonesia bisa saja menggelar hajat pesta sepak bola terakbar di dunia menjadi tuan rumah bersama. Menjadi tuan rumah bersama bukan hal aneh sekarang, seperti Piala Dunia Korea-Jepang tahun 2002, Piala Eropa 2000 antara Belanda-Belgia, Piala Afrika 2000 di Nigeria dan Ghana, Piala Afrika 2012 di Guinea Equator dan Gabon, atau Piala Asia tahun 2007 di empat negara ASEAN, yakni Thailand, Malaysia, Vietnam dan Indonesia.

"Karena syarat dari FIFA minimal tuan rumah penyelenggara memiliki 20 stadion yang berstandar internasional. Artinya, kami siap-siap. Meskipun nanti bidding-nya bukan dari Indonesia, tapi ASEAN," jelas Roy.

Di Indonesia, ada lima stadion di Indonesia direkomendasikan  untuk menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2022.  Selain Stadion Utama GBK Jakarta,  stadion lain memiliki kesiapan yakni Stadion  Jakabaring di Palembang, kemudian Stadion  di Pekanbaru,  Stadion  Palaran di Samarinda, dan  Stadion Bandung Lautan Api  (BLA)  di Bandung.

Jika salah satu partai dihelat di Stadion BLA Bandung, adalah kehormatan warga Bandung, termasuk warga kami yang tinggal  tak jauh dari kompleks stadion BLA Bandung.  Stadion Bandung Lautan Api (BLA) Gedebage Bandung terletak di Kelurahan Rancanumpang Kec. Gedebage,  kota Bandung dan berbatasan dengan wilayah kabupaten Bandung dengan  kecamatan Cileunyi, di mana terdapat  Kompleks Griya Mitra Posindo, Bumi Orange, Permata Biru,  Babakan Sayang, dan sekitarnya.  Hemh, riuhnya penonton bakal terdengar hingga rumahku.  ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun