[caption id="attachment_330733" align="aligncenter" width="300" caption="Rektor Unsur bersama Ketua APTISI"][/caption]
Hari Kamis, 23 Oktober 2014, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec, memberikan materi pada Seminar “Pengembangan Kualitas melalui Penguatan Sumberdaya Manusia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015″ di Aula Perpustakaan Universitas Suryakancana.
Menurut Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, tantangan yang dihadapi dalam MEA 2015 bukan hanya secara institusi, melainka ncenderung kepada alumninya. Apakah alumni kita mampu bersaing dengan alumni dari National University of Singapore (Peringkat 1 ASEAN versi webmetrics dirilis Agustus 2014)?
Untuk membekali kualitas lulusan, menurut Rektor universitas nasional tertua (didirikan 8 Juli 1945), paling tidak alumnus harus dibekali 18 komponen softskill, di mana peroleh IPK berada di posisi 17 dari 18 kriteria yang ada. Optimalisasi softskill yang dimaksud, yakni kemampuan komunikasi, kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, daya analitik, kerjasama, beretika, kejujuran dan integritas, kemampuan intrepersonal, kemampuan beradaptasi, kemampuan komputer, kepercayaan diri, sopan, bijaksana, kreatif, IPK, dan berjiwa enterpreneur. Meski dirinya tidak pernah cumlaude, dengan softskill beliau berhasil menjadi pucuk pimpinan di beberapa organisasi, termasuk Rektor. Beliau sendiri yang mengalungkan medali pada 30.000 alumni di institusi dipimpinannya selama menjadi Rektor.
[caption id="attachment_330738" align="aligncenter" width="638" caption="Ketua APTISI Pusat (kanan) dalam seminar di UNSUR"]
Acara dibuka oleh Panitia Pelaksana sekaligus Wakil Rektor I, Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd. Menurut Wakil Rektor I, ini suatu kehormatan bagi Unsur, bisa mendapat informasi secara langsung dari pucuk pimpinan PTS, di mana Unsur akan mendapat berita yang aktual dan uptodate. Kesempatan berharga dalam merespon kebangsaan yang ada dalam menghadapi MEA 2015.
Sementara Rektor Unsur, Prof. Dr. Dwidja Priyatno, SH, MH, M.Kn, S.Pn meberikan apresiasi dan penghargaan kepada Ketua Umum APTISI dan rombongan datang di Unsur. Cianjur memiliki batik khas, batik Cianjur, ayam pelung dihargai sampai ratusan juta rupiah, beras pandanwangi kesohor, hingga situs megalitikum Gunung Padang sebagai situs peradaban manusia tempo dulu berada di Cianjur. Sambutan singkat ini diakhiri dengan acara pembukaan seminar secara resmi.  Acara berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Peserta terdiri seluruh civitas akademika Unsur, dosen, tenaga administrasi, yayasan, dan mahasiswa. (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H