Mohon tunggu...
Dadan  Rizwan Fauzi
Dadan Rizwan Fauzi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana (Megister) PKn UPI Ketua Umum Aliansi Pemberdayaan Pemuda Nusantara (ASPENTARA)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesan Lirih dari Pancasila

27 Februari 2017   06:28 Diperbarui: 27 Februari 2017   16:00 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan Aku adalah Pancasila, Aku dilahirkan pada tgl 1 juni 1945 aku dilahirkan di bumi pertiwi yang indah ini oleh orang-orang hebat. peroses kelahiran ku bukanlah sesuatu hal yang mudah, karena pada proses kelahiranku banyak sekali terjadi perdebatan dikalangan para pendiri bangsa. Namun atas berkat Rahmat Allah yang maha Kuasa dan dengan di dorong keinginan yang luhur aku pun terlahir dengan memiliki lima kelebihan yaitu Lima sila yang melekat pada diriku yang menjadi dasar kekuatan untuk hidup dan berkembang.

waktu kecil aku sering diajak oleh Soekarno ke luar negri, aku diperkenalkan kepada setiap negara olehnya, aku sangat bangga dan bahagia sekali karena didepan negara lain aku sering dibanggakan oleh soekarno dan kawan kawan nya, begitupun di Negri ku indonesia aku sangat dibanggakan oleh bangsaku bahkan dijadikan sebagai dasar dan pandangan hidup. Hingga pada suatu waktu soekarno dan kawan-kawannya berpesan dan memintaku untuk selalu menjaga Indonesia dari siapapun yang akan mengganggu.

Tugas ini begitu sangatlah berat, karena untuk menjaga Indonesia itu bukanlah sesuatu hal yang mudah, dimana aku harus menjaga jutaan umat manusia yang ada dengan berbagai perbedaanya. Namun kecemasan itu sedikit terobati setelah soekarno dan tokoh  pendiri bangsa yang lain memberikanku beberapa sahabat yaitu NKRI, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika, dan kami berempat menjadi kawan yang setia dan selalu bersama-sama berjuang untuk menjaga kehormatan Indonesia dari siapapun yang ingin menghancurkannya.

Seiring berjalannya waktu kita tumbuh dan berkembang secara bersama-sama,kita sempat bersyukur karena kita sering dikenalkan dimana-mana, di dunia pendidikan kita dikenalkan oleh guru kepada setiap murid, di dunia politik kita dikenalkan oleh setiap tokoh, di setiap upacara namaku sering disebut-sebut oleh pembina upacara, hampir disetiap ruangan aku selalu ada dipangpang, bahkan dibanyak buku namaku sering ditulis sehingga aku dikenal oleh banyak masyarakat dan Negara-negara besar di dunia, hal ini membuat aku senang karena bisa terus menjaga Indonesia meskipun dengan perjuangan yang sangatlah berat

Namun kebahagiaan itu kembali sirna setelah aku dan teman teman yang lain yaitu NKRI, Bhineka Tunggal  Ika, Undang- Udang Dasar 1945 melihat bahwa sekarang di indonesia sedang terjadi permasalahan yang sangat serius dan telah terjadi perpecahan dimana-mana, perbedaan Suku, Ras, Agama, Adat dan  Budaya sudah tidak dijadikan lagi suatu kebanggaan, tetapi justru hal ini semua dijadikan sebuah ancaman.

Di dunia pendidikan, pendidikan tidak lagi dijadikan sebuah pencerahan tetapi malah dijadikan sumber pendapatan. di dunia politik dan pemerintahan, jabatan sudah tidak lagi dijadikan lahan untuk berbuat suatu kebaikan, tetapi malah dijadikan lahan untuk melipat gandakan harta kekayaan dan alat penindasan. Bahkan dalam hal keagamaan, Agama  sudah tidak lagi dijadikan panduan untuk bebuat baik kepada Tuhan dan kemausiaan, namun malah dijadikan alat politik untuk mengklaim kebenaran dan saling mengkafirkan. 

Aku kecewa dengan bangsa indonesia , karena sekarang nilai-nilai yang ada dalam Pancasila sudah banyak dilupakan bahkan ditinggalkan. Aku kecewa kepada orang yang mengatasnamakan diriku demi pencitraan, aku kecewa kepada orang yang ngomongnya Pancasila tapi prilakunya selalu berdusta, aku kecewa kepada mereka yang selalu mengatasnamakan Agama namun perilakunya suka menghina dan mencela.

Aku rindu sosok seperti soekarno, hatta, Gusdur dan sosok lain yang selalu bangga dan mengamalkan nilai-nilai yang ada pada Pancasila. Aku rindu mereka yang selalu mengedepankan persaudaraan daripada permusuhan. Aku rindu mereka yang selalu mengedepankan kemanusiaan daripada saling sikut untuk saling mengkafirkan.

Kini aku selalu bersedih ketika mereka sudah tidak percaya lagi kepada ku, aku bersedih ketika mereka mengatakan Pancasila sudah tidak pantas lagi untuk Indonesia, aku bersedih ketika mereka mengatakan bahwa Pancasila tidak bisa mengakomodir dan menghargai umat yang beragama, aku sedih ketika banyak orang yang tidak percaya lagi terhadap UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI, dan aku menjadi takut, takut keberadaanku akan digantikan oleh idiologi lain yang belum tentu baik dan memiliki rasa cinta yang tulus terhadap bangsa Indonesia.

Kini umurku sudah tidak muda lagi, dan aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan supaya aku masih bisa menemani Indonesia dihari-hari berikutnya. Dan aku memohon kepada Tuhan supaya masih ada orang yang mau menjalankan nilai –nilai setiap Sila dalam Pancasila , yang mau mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yang mau menjalankan amanat UUD NRI Tahun 1945, yang mau komitmen terhadap NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, karena ketika mereka sudah tidak mengamalkanku lagi aku tidak memiliki kekuatan unuk menjaga indonesia dan aku sudah tidak memiliki harapan lagi untuk tinggal di bumi ibu pertiwi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun