Mohon tunggu...
Dadan Miftahuddin
Dadan Miftahuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah Jalancagak Subang

Jalani syukuri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga terhadap Kepribadian Anak

21 Mei 2024   11:08 Diperbarui: 21 Mei 2024   11:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

implikasi adalah pengaruh langsung yang timbul dari hasil penelitian ilmiah. Peran orang tua dalam keluarga sangat menentukan dalam membentuk sifat anak. Anak-anak dilahirkan dengan watak alami, dan terserah pada orang tua untuk membimbing mereka menuju keyakinan tertentu. Pola asuh dan ajaran orang tua sangat mempengaruhi karakter masa depan seorang anak. Pendidikan yang diberikan orang tua sangat berpengaruh terhadap keharmonisan dalam keluarga dan menjadi pedoman bagi anak.

Keluarga yang harmonis adalah suatu tempat hidup yang indah dan positif yang dicapai melalui rasa saling mencintai, pengertian, dan kerja sama yang baik antar anggota keluarga. Untuk keluarga yang harmonis harus ada dukungan, kasih sayang, rasa hormat, dan penerimaan terhadap perbedaan. Orang tua hendaknya secara bertanggung jawab dan konsisten memberikan pendidikan tentang ajaran Islam sebagai landasan perilaku yang baik, menumbuhkan rasa kesadaran diri, perilaku akhlak, dan ibadah. Nilai-nilai ajaran Islam hendaknya ditanamkan dalam diri keluarga untuk menumbuhkan akhlak mulia dan ketaqwaan, seiring seorang anak menjalani pengalaman-pengalaman yang membentuk kepribadiannya.

Anak mempunyai pengetahuan dasar moralitas yang diserap dari keluarganya, dimana orang tua berperan sebagai teladan prinsip moral. Keluarga dianggap sebagai tempat terpenting bagi anak untuk belajar tentang nilai-nilai moral, pengembangan karakter, dan ajaran agama. Pendidikan Islam menekankan peran integral pendidikan moral dalam ajaran agama, yang bertujuan untuk menumbuhkan perilaku dan karakter yang baik.

Keluarga berfungsi sebagai lingkungan sosial pertama bagi anak, tempat mereka belajar tentang interaksi sosial, hubungan, dan norma-norma sosial. Orang tua berperan penting dalam meletakkan landasan pendidikan moral anak, menanamkan prinsip kebenaran, rasa hormat, dan empati melalui perilakunya sendiri. Anak-anak belajar tentang moralitas melalui pengamatan, peniruan, dan interaksi dengan anggota keluarga, membentuk perilaku dan nilai-nilai mereka sejak usia muda.

Selain itu, lingkungan keluarga mempengaruhi perkembangan sosial anak dan rasa tanggung jawab terhadap orang lain. Unit keluarga bertanggung jawab untuk membimbing perilaku anak, pengembangan karakter, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Anak-anak belajar tentang keterampilan sosial dasar, empati, dan tradisi budaya dari keluarga mereka, yang membentuk interaksi sosial dan persepsi mereka terhadap dunia.

Secara keseluruhan, keluarga berperan penting dalam membentuk perkembangan sosial dan moral anak. Ketika anak-anak tumbuh dan belajar dalam lingkungan keluarga, mereka memperoleh pengalaman sosial, nilai-nilai, dan keterampilan komunikasi yang penting untuk interaksi mereka dalam masyarakat. Keluarga berfungsi sebagai mikrokosmos masyarakat, tempat anak-anak belajar menavigasi hubungan sosial, norma budaya, dan nilai moral sejak usia muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun