Mendorong kegiatan ekstrakurikuler yang tidak hanya mengembangkan bakat tetapi juga keterampilan sosial dan kepemimpinan. Misalnya, klub penelitian sederhana, kelompok teater mini, atau klub kewirausahaan kecil dapat membuka pintu untuk eksplorasi dan pengembangan potensi siswa.
Sumber:
Christensen, C. M., Raynor, M. E., & McDonald, R. (2015). What Is Disruptive Innovation? Harvard Business Review. https://hbr.org/2015/12/what-is-disruptive-innovation
Howard, J., & Alejandra, C. (2018). The Fourth Industrial Revolution and Education: What should students learn? European Journal of Education Studies, 5(12), 182--201.
Wagner, T. (2008). The Global Achievement Gap: Why Even Our Best Schools Don't Teach the New Survival Skills Our Children Need--And What We Can Do About It. Basic Books.
Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa pembelajaran di jenjang SD tidak hanya tentang mencetak nilai tinggi, tetapi juga menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan kepercayaan diri dan keterampilan yang diperlukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H