Mohon tunggu...
Dadan Miftahuddin
Dadan Miftahuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah Jalancagak Subang

Jalani syukuri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Prasekolah Bagi Anak Usia Dini di Indonesia

8 Januari 2024   07:16 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, baik melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal. Dalam UU RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dijelaskan bahwa pendidikan prasekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan undang-undang tersebut kita bisa tahu bahwa alasan sekolah dasar menerima siswa siswi dengan umur kurang lebih 6 tahun Tidak sembarangan. Bukan alasan dibuat-buat atau alasan lain seperti tidak siap membimbing anak yang lebih muda. Undang-undang tersebut juga menerangkan bahwa diharapkan adanya rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.

Pendidikan prasekolah sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatnya sangat besar ketika kita bisa berikan investasi berupa pendidikan dan lainnya sejak usia dini. Pendidikan prasekolah juga sangat penting bagi pembangunan mental psikis dan kemampuan bersosialisasi anak. Anak yang mendapatkan pendidikan prasekolah cenderung berhasil melewati setiap jenjang pendidikan formal. Dengan kata lain anak-anak yang pernah mengenyam pendidikan prasekolah memiliki peluang yang besar untuk berhasil ditahap pendidikan sekolah dasar.

1. Pendidikan prasekolah dibagi menjadi dua yaitu pendidikan prasekolah secara formal dan nonformal.

2. Pendidikan prasekolah secara  formal contohnya seperti Taman Kanak-kanak (TK), Bustanul Athfal (BA)/ Raudhatul Athfal (RA), dan bentuk-bentuk lainnya.

Pendidikan prasekolah secara nonformal contohnya seperti PAUD, Bina Keluarga balita atau posyandu, kelompok bermain Taman penitipan anak dan bentuk-bentuk lainnya.

Keuntungan yang didapat setelah anak mengikuti pendidikan prasekolah;

Mayoritas anak-anak yang tidak terbiasa menerima teman baru atau lingkungan baru akan mengalami depresi dan ketertinggalan karena alasan tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan baru di sekolah. Tekanan yang dirasakan anak-anak yang baru masuk sekolah dasar dapat memberi dampak secara berkepanjangan terhadap mental anak-anak di sekolah. Sehingga dengan mengikutkan anak-anak pada pendidikan prasekolah diharapkan anak-anak sudah sangat siap untuk melanjutkan pendidikan di sekolah dasar, baik dengan model pembelajaran baru maupun bertemu dengan teman-teman yang memiliki macam-macam karakter. Maka dari itu pentinnya Pendidikan Prasekolah bisa mengembangkan sikap dan mental anak-anak generasi masa depan supaya lebih bisa berperan aktif dalam lingkungan sekolah maupun sosial masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun