Di saat gemerlap kembang api menghiasi langit ibu kota, pada tengah malam, 1 Januari 2025, ada pemandangan berbeda di bawah kolong jembatan kawasan  Daerah Khusus Jakarta. Sekelompok orang  hadir untuk berbagi kebahagiaan bersama para penghuni pemukiman kumuh di sana.
Siti (45 tahun), seorang ibu yang tinggal di kolong jembatan bersama dua anaknya, tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.
"Biasanya kami hanya menonton orang lain merayakan tahun baru. Tapi malam ini, ada yang datang berbagi dengan kami. Rasanya seperti mimpi," ujar Siti dengan mata berkaca-kaca.
Para relawan membawa makanan, pakaian, dan perlengkapan sekolah untuk anak-anak. Tidak hanya itu, mereka juga menggelar acara kecil seperti permainan dan doa bersama.
"Kami ingin semua orang, termasuk mereka yang kurang beruntung, merasakan hangatnya kebersamaan di tahun baru," kata AriSumarto Taslim, koordinator relawan.
Rian (10 tahun), anak Siti, tampak sangat gembira ketika menerima tas sekolah baru. "Aku ingin jadi dokter supaya bisa membantu orang lain," katanya penuh semangat.
Bagi para relawan, kegiatan ini bukan sekadar berbagi materi, tetapi juga menginspirasi harapan.
"Melihat senyum mereka adalah hadiah terbesar bagi kami. Semoga tahun ini membawa perubahan yang lebih baik untuk semua," tambah AriSumarto Taslim.
Kisah ini mengingatkan bahwa makna tahun baru tak hanya soal perayaan, tetapi juga kepedulian kepada sesama. Di tengah hiruk-pikuk kota, ada banyak cerita humanis yang menghangatkan hati dan layak menjadi renungan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H