Mohon tunggu...
Dadan Hardian
Dadan Hardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyenangi healing dan mencintai keluarga serta menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berawal dari Facebook, Bertemu Kembali dengan "Yang Terlupakan"

8 Oktober 2024   18:57 Diperbarui: 8 Oktober 2024   18:58 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reuni SMA/Foto:Dadan Hardian

Jakarta - Wajah Dahar, laki-laki berusia 50 tahun itu, tampak haru saat melihat sebuah notifikasi di akun Facebook-nya. Bukan notifikasi biasa, melainkan "like" dari seseorang yang telah lama ia nantikan. "Waw," gumam Dahar dalam hati, tak percaya apa yang dilihatnya. Bukan orang sembarangan yang menyukai unggahannya kali ini, melainkan sosok yang telah ia tunggu selama belasan tahun.

Sosok itu bahkan meninggalkan komentar, meminta nomor WhatsApp. Tanpa pikir panjang, Dahar langsung mengirimkannya melalui Facebook Messenger. Kebahagiaan Dahar memuncak. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya orang yang ia rindukan muncul kembali dalam hidupnya. Meski tak jelas kepada siapa ia mengucapkan terima kasih, perasaan lega memenuhi hatinya.

Siapa sebenarnya sosok yang dinanti-nantikan oleh Dahar? Hanya dia yang tahu. Orang itu, yang dulu sempat hilang, kini "telah kembali." Itulah inti dari keharuan Dahar.

Kehadiran sahabat lamanya di Facebook, dengan nama baru, langsung membuka jalan untuk komunikasi lebih lanjut. Keduanya akhirnya melanjutkan percakapan melalui WhatsApp, dan bagi Dahar, nomor itu lebih dari sekadar deretan angka---ia adalah simbol kenangan manis masa lalu.

Semua ini bermula dari sebuah reuni SMA ternama di Jakarta Pusat, yang baru-baru ini berlangsung. Meskipun Dahar tidak hadir secara fisik, momen tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya. Dahar adalah kakak kelas (kakel), sementara reuni tersebut digelar oleh adik kelas (dekel)-nya. Reuni memang sering kali menjadi ajang memperbarui ikatan lama, dan kali ini, jembatan persahabatan yang pernah putus pun kembali terhubung.


Acara reuni itu tentu dipenuhi dengan nostalgia, dari cerita guru-guru yang galak hingga gaya berpakaian zaman sekolah yang kini terasa lucu. Namun, bagi Dahar, semua cerita itu bukanlah yang terpenting. Momen ketika ia mendapatkan kembali nomor sahabat lamanya adalah hal yang paling berkesan.

Setelah mendapatkan nomor tersebut, Dahar segera menghubungi seorang adik kelas lainnya. Ia menyampaikan amanah yang pernah ia titipkan: "Tolong kabari jika bertemu dia, karena saya sangat merindukannya." Kini, amanah itu telah terwujud.

Bagi Dahar, ini adalah pengingat bahwa persahabatan mereka belum benar-benar hilang. Ia pun akhirnya bisa tersenyum puas, menyadari bahwa masa lalu yang manis itu kini kembali hidup dalam kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun