Di era globalisasi yang semakin pesat, kualitas pendidikan menjadi salah satu faktor krusial dalam menentukan perkembangan individu dan kemajuan masyarakat. Pendidikan berkualitas tidak hanya membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia kerja, tetapi juga membentuk karakter dan etika yang kuat. Dengan pendidikan yang baik, individu dapat mengembangkan potensi diri secara maksimal, berkontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan global.
Pendidikan berkualitas juga memainkan peran penting dalam kompetisi global (Hanushek, E. A., & Woessmann, L., 2015). Negara-negara yang memiliki sistem pendidikan unggul cenderung lebih kompetitif dalam ekonomi global, karena mereka mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, inovatif, dan siap bersaing di pasar internasional. Di sisi lain, negara dengan kualitas pendidikan yang rendah akan tertinggal, baik dalam hal perkembangan teknologi, inovasi, maupun daya saing ekonomi. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan berkualitas menjadi keharusan bagi setiap negara yang ingin maju dan berdaya saing tinggi di kancah global (Schleicher, A., Â 2018)
Selain itu, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan berkualitas merupakan kunci utama dalam pembangunan berkelanjutan. SDM yang terdidik dan terampil dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat ketahanan sosial serta ekonomi. Mereka juga lebih mampu berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pemerintahan yang baik, serta mendukung upaya-upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan demikian, pendidikan berkualitas tidak hanya penting bagi individu tetapi juga vital bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Tilaar, H. A. R. 2012)
Dengan memperhatikan betapa pentingnya pendidikan berkualitas, menjadi jelas bahwa upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan harus terus dilakukan. Ini termasuk pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kompetensi guru, serta penguatan manajemen dan supervisi pendidikan. Dalam konteks ini, peran kepala sekolah sebagai pemimpin dan supervisor pendidikan menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa standar kualitas pendidikan dapat tercapai dan dipertahankan.
Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam manajemen sekolah yang sangat menentukan kualitas pendidikan (Mulyasa, E. 2013). Sebagai pemimpin tertinggi di lingkungan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengelola, dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan yang berlangsung di sekolah. Peran kepala sekolah mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengelolaan sumber daya, hingga menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan kemampuan manajerial yang baik, kepala sekolah dapat merancang strategi yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Salah satu tanggung jawab utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang terjadi di sekolah (Arikunto, S. 2013). Â Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan efektif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Melalui supervisi yang baik, kepala sekolah dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam praktik pengajaran, memberikan umpan balik yang konstruktif kepada guru, serta menyusun rencana perbaikan yang tepat. Dengan demikian, supervisi oleh kepala sekolah berperan penting dalam meningkatkan kompetensi guru, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Supervisi yang efektif juga memungkinkan kepala sekolah untuk memantau implementasi kurikulum, memastikan bahwa materi ajar disampaikan dengan baik, dan metode pengajaran yang digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, kepala sekolah dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Supervisi yang terstruktur dan berkelanjutan membantu menciptakan budaya sekolah yang berorientasi pada peningkatan mutu dan pembelajaran yang berkesinambungan.
Lebih dari itu, kepala sekolah juga berperan dalam membangun hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar. Dengan menjalin komunikasi yang efektif dan kolaborasi yang kuat, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung proses pendidikan dan  pembelajaran. Kepala sekolah yang mampu memimpin dengan visi yang jelas dan inspiratif akan mendorong seluruh warga sekolah untuk berkontribusi secara optimal dalam mencapai tujuan pendidikan.
Secara keseluruhan, peran kepala sekolah sangat vital dalam peningkatan kualitas pendidikan. Melalui manajemen yang baik dan supervisi yang efektif, kepala sekolah dapat memastikan bahwa proses pendidikan berlangsung dengan optimal, guru dan siswa dapat mencapai potensi terbaik mereka, dan sekolah dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020Â
IASP 2020 adalah alat evaluasi yang dirancang untuk menilai berbagai aspek dari satuan pendidikan, mulai dari kurikulum, proses pembelajaran, manajemen, hingga hasil belajar siswa. Instrumen ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua lembaga pendidikan memenuhi standar kualitas tertentu dan terus melakukan perbaikan berkelanjutan. Dengan penerapan IASP 2020, diharapkan dapat tercipta sistem pendidikan yang lebih akuntabel, transparan, dan berkualitas (Setiawan, A., & Hartono, B. 2020).