Mohon tunggu...
Dadang Sunarwan
Dadang Sunarwan Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati pendidikan

Mencoba berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Samenan Nonformal

25 Juni 2023   10:10 Diperbarui: 25 Juni 2023   11:16 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyelenggaraan pendidikan nonformal melalui program PAUD, Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C tahun ajaran 2023 di bulan ini sesuai kalender pendidikan sudah berakhir ditandai dengan acara terakhir yang namanya kenaikan kelas dan perpisahan yang dikenal dengan istilah "Samenan".

Acara samenan di pendidikan nonformal tersebut bukan sekedar latah ikut-ikutan formal tetapi memang sebuah tradisi yang berisi promosi dan edukasi seperti yang dilakukan oleh lembaga pendidikan nonformal Satuan Pendidikan Nonformal-Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Kabupaten Sukabumi, Sabtu 24 Juni 2023.

Ada acara seremonial yang diisi mulai pembukaan, sambutan-sambutan dari pihak terkait dan ada acara pentas seni. Ternyata para peserta didik di lembaga tersebut mempunyai kreasi seni yang dapat dibilang tidak jelek-jelek amat, ada aksi yang patut dipuji. Secara detail, ada upacara adat, ada paduan suara, ada tarian seni tradisional-jaipongan, ada tarian anak muda kekinian hingga tampilan komunitas guru yang mengajar di lembaga tersebut.

Sebutlah paduan suara yang ditunjukkan oleh peserta didik Paket C kelas 10 dan 11 meski ada yang tampilnya malu-malu kucing dan kaku

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi
Ketika seorang peserta didik Paket C tampil tari jaipongan dengan identitasnya ternyata adalah pindahan dari sekolah SMA Negeri yang "dibuang" karena katanya loyo dalam olahraga. Ternyata ketika nari jaipongan lincah juga.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi
Para guru disitu pun ikut berkontribusi pentas seni dengan membentuk paduan suara "dadakan" yang menyanyikan sebuah lagu kemesraannya Iwan Fals.

Grup Guru Nonformal (Sumber : dokumen pribadi)
Grup Guru Nonformal (Sumber : dokumen pribadi)

Meriah lah untuk ukuran nonformal apalagi ada kehadiran orangtua/wali yang begitu antusias menyaksikan acara dari awal hingga akhir, tidak ada yang keluar ruangan sebelum tuntas acara.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Hal yang diuraikan merupakan kronologis acara samenan di pendidikan nonformal SKB Kab. Sukabumi. Yang ingin dipaparkan lebih lanjut adalah terkait dengan makna samenan tersebut.

  • Ada keinginan bersama dalam sebuah event. Keinginan siapa? Sudah tentuk keinginan peserta didik yang difasilitasi oleh para guru dan pengelola program yang kemudian direstui oleh pimpinan lembaga sehingga terwujud acara dimaksud
  • Setiap individu mempunyai kemampannya sendiri yang dapat ditampilkan jika diberi peluang. Dalam hal ini para peserta didik pendidikan kesetaraan paket b dan paket c di lembaga tersebut termasuk para alumninya diberi ruang untuk menampilkan kemampuan dirinya via pentas seni dan dapat dibuktikan ternyata mereka bisa
  • Ada kebanggaan tersendiri. Kebanggaan para alumni, kebanggaan para orangtua, kebanggaan para guru sekaligus kebanggaan lembaga yang sudah bergabung dalam lingkup program pendidikan kesetaraan paket b dan paket c dimana program berjalan lancar hingga diperoleh hasil yang diinginkan bersama
  • Menunjukkan identitas diri. Menyatakan bahwa pendidikan nonformal masih ada dan masih berjalan dalam rangka memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang memang berminat
  • Bukti prestasi semua yang terlibat. Proses pembelajaran yang telah dilakukan minimal satu tahu berlalu tidak sia-sia ada bukti yang dapat dilihat dan ditunjukkan dengan hasil prestasi peserta didik dan itu juga mencerminkan prestasi para gurunya

Hanya dibalik itu semua ada hal yang terlupakan sekaligus ada kesedihan di akhir acara. Apa itu ? tidak terdengar suara pesan dan kesan lulusan nonformal di acara seremonialnya. Kemudian ada suara tangisan sedih dari beberapa orang guru disitu yang sudah menyatakan akan keluar dari lembaga karena ada alasan yang sulit untuk ditolak. Perjuangan dan pengabdian para guru yang menyatakan keluar tersebut memang masih belum sebanding dengan penghargaan yang mereka terima. Bukan tidak mungkin karena kurang penghargaan menjadi satu alasan mereka akhirnya kandas untuk meneruskan perjuangan dan pengabdiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun