Mohon tunggu...
W Mjd
W Mjd Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pekerja Migran Indonesia Jepang

Lebih sering dipanggil Dadang, seorang Pekerja Migran Indonesia asal Bandung, berbasis di Kawaguchi Saitama, bekerja sebagai perawat lansia / Kaigo-shi. Belajar Bahasa Jepang secara otodidak sejak 2019 Oktober, mendapatkan sertifikasi Japan Foundation Basic language test A2 pada Januari 2020、Japan Ministry of agriculture skill assessment test pada Februari 2020, sertifikasi Japan nursing care worker evaluation test pada Juli 2020, Mencoba terus menulis, berbagi informasi dan terus belajar Bahasa Jepang. Sampurasunichiwa!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ore Da! Modus "Mama Minta Pulsa" di Jepang

27 Juli 2022   10:47 Diperbarui: 27 Juli 2022   10:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TOKYO -"Penipuan Ore da!", atau mirip dengan versi "Mama minta pulsa" dan penipuan panggilan telpon dengan modus "ini saya wa! (Paman), saya nabrak orang!" di Indonesia, sudah lama menjadi momok di Jepang, ini dimulai saat seorang penipu menelepon lansia dan berkata "Ore da," atau "Ini aku". Modusnya, calon korban akan salah mengira penipu sebagai putra atau cucu, dan kemudian mereka bertanya "Siapa ini?" penipu akan menggunakan taktik rasa bersalah, berkata, "Apa? ! tau suara saya,kan? "

Langkah selanjutnya adalah penipu memberi tahu target bahwa dia membutuhkan uang yang sangat mendadak, alasan yang digunakan penipu biasanya untuk menebus kesalahan di tempat kerja. "Saya kehilangan tas kerja yang berisi uang perusahaan, dan jika saya tidak segera mengembalikannya, mereka akan memecat saya," tetapi, selalu, putra / cucu tersebut tidak dapat mengambil uang secara langsung, dan mengatakan bahwa rekan kerja (sebenarnya kaki tangan penipu) akan menemui calon korban di suatu tempat untuk mengambil uang, atau dengan memberi tahu rekening bank.

Ini adalah penipuan keji yang mengerogoti nilai-nilai sosial Jepang tentang tanggung jawab keluarga dan profesi, setiap tahun para lansia Jepang menjadi korban dengan nilai kerugian hingga jutaan yen. Namun mulai bulan ini, ada cara bagi orang Jepang yang taat hukum untuk benar-benar menghasilkan uang dari penipuan "ore da!" Ini.

Pada tanggal 1 Mei, dari Kepolisian Prefektur Aichi, Distrik Minami yang melayani kota di area Minami Nagoya, meluncurkan program baru bernama "berpura -- pura tertipu". Program pemberantasan kejahatan baru ini meminta orang-orang yang telah dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai orang yang dicintai yang membutuhkan uang tunai untuk memberi tahu polisi, kemudian bekerja sama dengan mereka untuk memancing keluar penipu. Untuk setiap kasus di mana kerja sama mereka mengarah pada identifikasi penipu, akan dibayar 10.000 yen atau sekitar Rp.1350.000.

Polisi meluncurkan program ini setelah jumlah penipuan "ore da!" meningkat ini di prefektur tersebut, meskipun saat ini hanya penduduk di Distrik Minami yang memenuhi syarat untuk mendapatkan hadiah untuk bekerja sama memerangi kejahatan, program yang didanai oleh Asosiasi Pencegahan Tindak Kejahatan Daerah Minami Nagoya itu. Seorang juru bicara Kepolisian Minami mengatakan bahwa selain mereka berharap mengarah pada penangkapan penjahat, mereka juga berharap bahwa program yang sedang dipromosikan dengan papan pengumuman dan poster ini akan membantu meningkatkan kesadaran dan lebih waspada akan modus penipuan ini.
Sumber : Mainichi.jp
Alih bahasa : Dadang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun