JOGJA – Mendisain sebuah baju atau busana adalah sebuah keahlian unik yang terkadang setiap orang belum tentu bisa melakukan, terkadang juga mebutuhkan menempuh sekolah tentang disain tau yang lainya.
Hal ini tidak berlaku bagi disainer wanita muda mojang parahiyanagn kelahiran bandung 16 Februari 1985 anak dari Pasutri Edin F.G dan Vita S. Purnawati yang bernama Uti Nareswari Pratiwi. Lulusan S1 IPB Arsitek dan lulusan S2 PPM marketing Jakarta ini mengawali karirnya setelah dia menikah dan sudah dikaruniai satu orang anak, setelah anaknya lahirUti Nareswari Pratiwi atau akrab dipanggil Utie ingin bekerja dan Utie buka tipikal orang hanya bisa berdiam diri dirumah. Sebagai ibu muda pada awal tahun 2010 utie pun berpikir, dia tidak mungkin bekerja dikantoran karena faktor sudah menikah dan sudah dikaruniai satu orang anak. “saya pesimis mas kerja di kantoran karena saya sudah menikah dan alahmdulillah langsung dikarunia satu orang anak sehingga mungkin itu juga yang menghambat saya kerja di kantoran, serta takutnya malah pekerjaan rumah dan anak saya tidak ada yang mengurus” papar Utie saat berbicang di bazaar pameran di AMC Wirobrajan, (25/8) yang lalu. Dari itu lah Utie menggeluti hobi nya tersebut dengan mngembangkan hobinya dengan mendiasain – desain baju karyanya dan berkosentrasi disain baju daily wear yang baju tersebut bisa dibuat sehari – hari dan tetap stylish walaupun dipake remaja muslim yang berkerundung sekalipun.
Mengawali karirnya di jakarta dengan hanya memperkrjakan sedikit penjahit yang ada di Jakarta sana utie mulai mempasarkan hasil karyanya melalui account facebook pribadinya sendiri dan di distibusikan ke teman – teman nya. Dari situlah respon teman – teman dari utie sangat lah baik banyak pesanan dan yang dating kepada utie. Utie sendiripun ini peluang sangat bagus untuk dirinya maka Utie pun membuat sebuah merk dan ingin mengaplikasikan ilmu perkuliahan yang dia dapat sebagai marketing di kampus swasta PPM Jakarta. Merk yang dia pake adalah Merk UNA siangakatan dari nama lengkapnya yaituUti Nareswari Pratiwi dan dia menerapkan ilmu penerapan marketing nya didalam usahanya tersebut. Dalam usaha ini bukan dianggap sebagai pekerjaan namun memgerjakan pekerjaan ini adala sebuah Hobi dari dirinya dan sabgian dari dia pakai, tandas Utie wanita muda manis ini yang menjawabnya dengan penuh canda ramah yang dia sampaikan.
Pada januari 2011 suami Utie pun dipindah kerjakan di kota Yogyakarta, karena suami Utie merupakan pekerja di salah satu bank di Indonesia. Hal ini tidak membuat Utie tidak merasa kehilangan akal, Utie pun sekarang malah mengembangkan sayapnya di daerah jogja seperti mendistribusikan produkanya di butik – butik di jogja seperti House of dinna butik dan salah satunya di jl. Godean km 7, serta dia juga memperkerjakan banyak penajhit yang ada di Jogjakarta. Respon pembeli Merk UNA ini pun di luar dugaan ada konsumen yang membeli produk UNA ini pun dari luar negri seperti Jerman dan Australia.
Utie pun sangat senang melakukan pekerjaan ini karena dia bisa membuat lahan pekerjaan bagi orang lain dan dapat meningkatkan kualitas hidup orang lain serta dia dapat membantu perkuliahan sodara sepupunya. Hal ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh keluragnya terutama dari suaminya. Karena dalam pekerjaan ini Utie masih dapat merawat anaknya dan mengurus rumah tangganya,sebab dalam pekerjaan ini waktunya sangat fleksibel serta semakin bertambahnya teman untuk dina, namun dalam hal ini juga ada dukanya terkadang jika ada pesanan banyak tidak disangka penajhit yang dia pekerjakan sedang sakit sehingga terkadang Utie merasa kebingungan. Dalam mendisain bajunya dia pun terispirasi oleh Biyan diasiner lokal. Untuk ssat ini Merk Una sendiri sudah sampai reseller sampai di Lampung dan Kalimantan dan omsetnya pada saat belum Ramadan sekitra 100 lbieh per potong perbulan namun dalam bulan Ramadan ini omset dan permintaan nya meningkat 100 persen samapai kewalahan menghadapi permintaan tersebut,ungkap Utie dengan rasa tersipu malunya.
Harapan kedepanya Merk Una ini semakin dikenal masyarakat luas dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain serta lebih mencintai produk dalam negri yang tidak akalah bagusnya dengan produk luar negri, tutup Uti Nareswari Pratiwi mengakhiri perbincangannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H