Masyarakat Amerika sedang bergolak. Terjadinya pembunuhan terhadap George Floyd, seorang berkulit hitam, yang dilakukan oleh beberapa polisi yang ternyata berkulit putih menjadi penyulutnya. Demonstrasi berkembang cepat menyebar di sudut-sudut kota-kota di seantero negeri Paman Sam.Â
Dengan liputan media massa yang begitu gencar ditambah lagi dicampurtangani oleh media sosial yang lebih trengginas tajamnya, peristiwa pembunuhan  ini merebak menjadi konsumsi dunia dan menjadi perlawanan terhadap rasisme.
Demonstrasi menolak rasisme pun terjadi di berbagai kota di banyak negara. Banyak fihak yang merasa prihatin masih terjadinya kesenjangan ras di dunia menjadikan ini sebagai momentum penghilangan sikap rasis di antara umat manusia.
Tapi, yang menjadi permasalahan vital saat ini adalah bisakah masalah rasis dihilangkan dari kebudayaan manusia? Karena rasisme adalah salah satu pola pikir manusia, maka selama manusia tidak mau mengubah cara berpikirnya, Â dapat dipastikan kebencian antar ras akan tetap selalu eksis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H