Rumah tua itu menunggu pulang pemiliknya yang hendak membawa kembali seorang pelacur untuk ditiduri dan dikuburkan di setiap sudut rumah yang sudah sangat reyot itu.
“Sebab kita akan memetik setiap apa yang kita tanam,” ujar sang pemilik rumah pada suatu malam setelah ia menguburkan seorang pelacur, “semoga kelak aku panen besar!” pekiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!