Mohon tunggu...
Dadang Hidayat
Dadang Hidayat Mohon Tunggu... Penulis -

Penikmat karya-karya Sastra, Filsafat, dan bacaan berkualitas lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Langit yang Sama

19 Februari 2014   03:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lahir di bawah langit
dan kau juga sama.
Kita dilahirkan di tempat yang sama.

Maksudku, kita dilahirkan di bawah langit
yang sama; luas dan tak berbatas.
Aku pikir sama saja.

Atau barangkali, adakah yang dilahirkan di atas langit;
di dekat bulan, mars, atau matahari misalnya?

Aku pikir sama saja
kita dilahirkan di bawah langit yang sama
tidak ada bedanya.

Hanya saja, setelah kita tumbuh besar
kita terlalu sibuk bekerja di atas tanah
yang berbeda; tinggi-rendah, dan bersekat.

Padahal aku pikir sama saja
kita pun bekerja di bawah langit yang sama.

(Jatinangor-Sumedang, 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun