Para ilmuwan dari York University UK  telah mengidentifikasi enzim  yang memainkan peran utama dalam infeksi tanaman  dan telah menunjukkan bahwa menonaktifkan enzim ini secara efektif menghentikan penyakit tanaman. Dengan menemukan cara-cara yang sebelumnya belum dieksplorasi di mana patogen tanaman pangan menembus dinding sel tanaman, para ilmuwan telah membuka peluang untuk mengembangkan teknologi pengendalian penyakit yang efektif.Â
Penelitian yang dipublikasikan di Science, menggambarkan enzim yang ditemukan dalam jamur Phytophthora infestans tersebut memungkinkan patogen untuk mendegradasi pektin - komponen utama dinding sel tanaman - sehingga memungkinkan patogen untuk menembus pertahanan tanaman untuk menginfeksi tanaman.Â
Dipimpin oleh ahli biologi dan kimia dari York University, tim peneliti menemukan jenis enzim yang menyerang pektin yang disebut LPMO. Tim tersebut juga menunjukkan bahwa menonaktifkan gen yang mengkode enzim ini membuat patogen tidak mampu menginfeksi inangnya.Â
Kerusakan  oleh serangan jamur P. infestans diketahui menyebabkan penyakit busuk daun kentang, penyakit tanaman yang mematikan yang menyebabkan kelaparan yang meluas di Eropa dan lebih dari satu juta kematian di Irlandia pada tahun 1840-an, yang kemudian dikenal sebagai 'Kelaparan Besar'. Infeksi tanaman terus menyebabkan kerugian miliaran dolar pada produksi tanaman pangan global setiap tahun dan terus mengancam ketahanan pangan dunia.
Identifikasi gen baru ini dapat membuka cara baru untuk melindungi tanaman dari kelompok patogen penting ini. Penulis utama laporan tersebut, Dr. Federico Sabbadin, dari Pusat Produk Pertanian Baru (CNAP) Departemen Biologi di York University mengatakan: "Enzim-enzim baru ini tampaknya penting dalam semua Patogen tanaman, dan penemuan ini membuka jalan bagi strategi yang berpotensi ampuh dalam perlindungan tanaman".Profesor Simon McQueen-Mason, juga dari CNAP, menyatakan bahwa karya tersebut adalah "hasil kolaborasi interdisipliner antara ahli biologi dan kimia di York bersama dengan ahli patologi tanaman di James Hutton Institute, dan ahli genomik di CNRS, dengan wawasan molekuler yang tak ternilai dari Profesor Neil Bruce (CNAP) dan Profesor Gideon Davies dan Paul Walton di Departemen Kimia di York."
Penelitian ini merupakan bagian dari proyek  Faktor Virulensi Enzimatik Baru pada Phytophthora infestans , yang berlangsung dari tahun 2021 hingga 2025, dan didukung dengan hibah sebesar 1 juta dari Dewan Penelitian Bioteknologi dan Ilmu Biologi, bagian dari Penelitian dan Inovasi Inggris (UKRI).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H