Mohon tunggu...
Dadang Gusyana
Dadang Gusyana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Regional Agronomist

Writing, Training and Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

MycovirGOLD: Bio Pestisida untuk Pertanian Berkelanjutan

2 Januari 2024   13:41 Diperbarui: 2 Januari 2024   13:47 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Tanaman Hias  Ibu Irna Safira, setelah meggunakan MycoVir GOLD, www.mycovirgold.com (DokPri)

Benarkah Mycovir GOLD dapat berfungsi sebagai Bio Pestisida? Menjumpai para hobies tanaman hias di Komplek Perumahan Sukaasih Bandung, saya medapatkan testimonials mengenai penggunaan Myovir GOLD yang didalamnya memgandung sopora mikoriza. "Tanaman hias saya menjadi lebih bersinar "glowing" dan sehat", ujar Ibu Irna, salah seorang pecinta tanaman hias aglonema. Di saat musim kemarau lebih tahan terhadap kekeringan, terkadang saya lupa menyiram dan disaat musim hujan ini lebih tahan busuk, tambahhnya.

Dengan meningkatnya harga pestisida dan dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan serta resistensi patogen, Mycovir GOLD  menawarkan potensi alternatif pertanian berkelanjutan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Fungi ini merupakan habitat terpenting di area perakaran dan aktivitasnya mempunyai pengaruh langsung terhadap kejadian dan tingkat keparahan penyakit terutama pada penyakit akar. 

Beberapa hasil penelitian menunjukkan  kemungkinan penggunaan fungi mikoriza  dalam biokontrol penyakit tanaman. Salah satu kesamaan di antara semua bukti yang dilaporkan adalah bahwa interaksi mikoriza dengan patogen tanaman cenderung mengurangi kerusakan pada tanaman yang disebabkan oleh jamur parasit dan nematoda; hubungan simbiosis dengan tanaman ini meningkatkan resistensi atau toleransi. 

Berbagai penelitian menunjukkan peningkatan toleransi dan kemampuan ketahanan tanaman terhadap serangan Fusarium, Verticillium, dan Bakteri. Penelitian lain telah menunjukkan peningkatan toleransi tanaman cucurbitae, zaitun, kurma, dan tomat terhadap layu fusarium dan bakteri setelah pemberian strain mikoriza.

Secara fisik dengan adanya hifa yang tumbuh dan berkembang secara intensif dan masif memberikan perlindungan fisik kepada akar terhadap pathogen tular tanah yang berpotensi menginfeksi. Keberadaan hifa menurunkan tingkat infeksi akar oleh pathogen
seperti P. infestan dan pathogen tular tanah lainnya. 

Mekasnisme yang tidak langsung terlihat saat masifnya hifa yang melekat pada akar tanaman dalam menyerap semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar membuat lingkungan sekitarnya menjadi tidak cocok bagi pertumbuhan pathogen. Ketidaktersediaan nutrisi yang telah diserap oleh mikoriza membuat pathogen kesulitan untuk berkembang. Ditambah lagi, mikoriza menghasilkan enzim antibiotik yang sangat menghambat pertumbuhan patogen.

Kenyataan nya saat ini  pestisida sintetik telah digunakan secara luas untuk mengurangi dampak hama dan penyakit, ketergantungan yang berlebihan telah menjadi masalah. Pengendalian biologis yang akan meningkatkan kesehatan tanaman seperti mikoriza, cacing tanah dan simbion lainnya harus didorong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun