Pernahkah anda membuang sampah plastik ke selokan atau sungai? Kira-kira dimana akhir perjalanan plastik tadi ? Bila tidak terambil oleh pemulung, maka limbah plastik itu  akan sampai ke laut bertahan disana selama bertahun-tahun akan menjadi partikel-partikel kecil (mikroplastik) dan dapat tertelan oleh ikan dan menempel pada rumput laut dan biota laut lainnya. Saat kita mengkonsumsi ikan atau hewan lain yang hidup di perairan maka secara tidak langsumg kita pun mengkonsumsi mikro plastik.
Kunjungan ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) berkesempatan berdiskusi dengan team peneliti mikroplastik di padang lamun. Padang lamun adalah ekosistem khas laut dangkal yang ditumbuhi oleh tumbuhan rerumputan yang telah beradaptasi terhadap air asin. Rerumputan tersebut adalah anggota dari tumbuhan monokotil, berbunga, berdaun, berbunga, dan memiliki akar rimpang, sehingga tumbuhan tersebut mampu bertahan dari hempasan ombak dan arus.
Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa sampah plastik mendominasi perairan dari total sampah yang terakumulasi disepanjang pantai hingga dasar laut. Hal ini mengakibatkan terancamnya ekosistem laut, baik lokal maupun global. Â Team UMRAH menyelidiki adanya tingkat akumulasi mikroplastik yang terjadi pada ekosistem padang lamun di kawasan Konservasi Desa Teluk Bakau, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan kuantitatif, penentuan titik lokasi secara purposive sampling dan pengambilan sampel dengan kuadrat, analisis partikel mikroplastik di laboratorium dengan larutan ZnCl2 dengan sistem floating.
Identifikasi mikroplastik menggunakan mikroskop dan berhasil mengidentifikasi jenis fragment pada lamun yang didominasi pada minggu ke-3 sebesar 42 partikel dengan rata-rata 10.50 1,29 partikel sampel-1. Dari data yang ada, didapatkan hasil laju akumulasi pada lamun minggu-3 sebesar 112 dengan rata-rata 28 2.94 partikel sampel-1. Tingginya laju akumulasi dapat berpotensi menjadi sumber sampah plastik yang akan mendegradasi sedimen laut.
Apa itu mikroplastik ?
Mikroplastik, plastik mikroskopis, adalah pecahan dari segala jenis plastik yang diproduksi saat ini sebagai sampah plastik yang berasal dari aktivitas antropogenik. Mikroplastik tersebut dibuang ke lingkungan dan masuk kembali ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara. Mikroplastik tersebut menyebar di lingkungan karena faktor lingkungan dan sifat yang melekat pada mikroplastik, seperti kepadatan, hidrofobisitas, dan sifat bandel, dan akhirnya masuk ke lingkungan perairan.
Terdapat dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia (seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian), serta mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Kedua jenis mikroplastik ini dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama. Mikroplastik dapat ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba dan plankton yang hidup di perairan hingga akhirnya dimakan oleh pemangsanya seperti ikan atau hewan air lainnya sehingga akan mengalami penimbunan di dalam tubuh hewan pemangsa tersebut.
Mikroplastik merupakan material plastik yang ukurannya lebih kecil dari 5 milimeter hingga 1 mikron. Tipenya dibagi menjadi empat, tipe pertama merupakan butiran yang berbetuk bulat halus, tipe kedua fragmen yang merupakan pecahan dari plastik makro, tipe selanjutnya yakni tipe film yang sangat tipis bahkan hampir transparan biasanya berasal dari plastik pembungkus, dan tipe terakhir berbentuk serat yang biasanya berasal dari senar pancingan dan serat pakaian.
Sumber mikroplastik yang banyak ditemukan di perairan adalah berasal dari buangan kantong-kantong plastik baik kantong plastik yang berukuran besar maupun kecil, bungkus nasi atau sterefoam, kemasan- kemasan makanan siap saji dan botol-botol minuman plastik. Limbah plastik tersebut mengalami proses penguraian oleh lingkungan, termasuk dari sinar matahari. Proses ini membuat plastik menjadi rapuh dan pecah. Meski tidak terurai sepenuhnya, materi ini akan berubah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik.Beberapa jenis mikroplastik yang umum mengkontaminasi makanan antara lain; Bisphenol-A (BPA). Bahan kimia untuk menghasilkan plastik polikarbonat yang kuat, seperti pada wadah makanan dan produk kebersihan. Ftalat (phthalate). Bahan kimia untuk menghasilkan plastik yang fleksibel, transparan, dan tahan lama seperti pada wadah makan. Dioksin. Bahan kimia yang merupakan produk sampingan herbisida dan pemutih kertas yang mencemari lingkungan. Polietilen dan polipropilen. Bahan kimia untuk  kemasan plastik makanan, seperti polyethylene terephthalate (PET), high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), dan polypropylene (PP).
Bahayakah bagi manusia ?
Sebuah laporan dari World Wide Fund for Nature (WWF) menyebutkan bahwa setiap orang memiliki risiko menelan sekitar lima gram plastik per minggunya. Penelitian dalam jurnal Environmental Science & Technology (2019) juga menemukan bahwa orang Amerika berisiko mengonsumsi 39.000--52.000 partikel mikroplastik per tahun dari makanan laut (seafood), air, gula, garam, dan alkohol. Dilansir dari laman kemenkes RI, Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia salah satunya melalui makanan, misalnya mengkonsumsi ikan atau hewan air yang tercemar limbah plastik, penggunaan garam saat pengawetan ikan dan penggunaan wadah makanan yang terbuat dari plastik.