Sehingga setiap ketemu kita langsung diskusi secara mendalam, sharing tentang bisnis, digital marketing, kehidupan, dan banyak hal lainnya. Malam itu juga dia langsung buka kamar baru di hotel tersebut, khusus buat kami berdua, dan kita sharing hingga tengah malem.
Hasil sharing tersebut, gue dipercaya Pakde untuk presentasi dikantor Tour Travelnya di Cilacap, mengenalkan Digital Marketing lebih dalam, serta open discuss dengan para pegawai dikantornya.
Perjalanan dari Bandung ke Cilacap ini sangat menolong gue, selain karena gratis tis tis tis, gue juga semakin dekat dengan jogja, which is hanya 4 jam dengan ongkos 50rb saja menggunakan kereta.
Gue sadar, gue harus belajar. Belajar lebih dalam lagi, belajar hal baru lagi diluar rutinitas gue, dan gue beruntung saat itu gue lagi di Jogja. Sehingga gue bisa ikut serta dalam kegiatan seminar di kampus UGM, salah satunya seminar Sociopreneur yang saat itu diadakan disana.
Gue melahap semua ilmu yang diberikan oleh pemateri, mulai dari Pak Budiono Darsono, founding father-nya Detik dan Kumparan, kemudian selanjutnya ada salah satu perwakilan dari Menpora yang menggantikan Pak Imam Nahrowi, dan salah satu manajer Bank BCA yang gue lupa namanya, namun sayang sekali Om Sandiaga Uno nggak jadi dateng di acara ini meskipun fotonya terpampang besar di baliho seminar dipinggir jalan.
Tapi gue rasa materi itu lebih dari cukup, untuk menginspirasi gue menciptakan karya yang lebih baik, menjadikan gue pribadi yang lebih bermanfaat kepada sesama. Khoirunnas Anfauhum Linnas.
Disela padatnya kegiatan gue yang sngat random dan gak jelas, gue sempetin juga untuk membaca novel untuk refresh pikiran dan menyalurkan imajinasi liar gue, apalagi saat itu novel Sirkus Pohon karya Pakcik Andrea Hirata baru launching, dan menjadi teman terbaik gue di waktu senggang, sambil duduk ngopi di Indomaret Point Colombo dekat Kampus UNY.
After seminggu di Jogja, gue mulai menyusun rencana trip backpackeran ke Bali. Setelah browsing di Traveloka, akhirnya gue dapet harga tiket yang super murah dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta  ke Stasiun Banyuwangi diujung timur Pulau Jawa, yang hanya 94.000 saja.