Jika menjadi Dosen, apa yang akan Anda lakukan jika terdapat mahasiswa yang sibuk sendiri atau bermain ponsel saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung?
Pertanyaan di atas sebenarnya bukan pertanyaan yang sulit, sangat mudah menjawabnya menggunakan subjektivitas diri masing-masing. Termasuk saya, yang akan menjawab pertanyaan tersebut melalui artikel kali ini. Mari kita mulai!
Mahasiswa merupakan individu yang sedang memasuki masa dewasa, pada umum berada pada rentang usia 18-25 tahun. Pada masa tersebut, mahasiswa memiliki tanggung jawab terhadap masa perkembangannya, termasuk memiliki tanggung jawab terhadap kehidupannya untuk memasuki masa dewasa. Mahasiswa adalah tokoh penting yang ada dalam dunia perkuliahan atau pendidikan, mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan yang di berikan dosen sebagai pengajar. Oleh karena itu sikap dan perilaku mahasiswa kepada dosen sangat lah penting dalam menciptakan susana yang kondusif dan juga efektif.
Beberapa yang harus diperhatikan dan dijaga saat melaksanakan pembelajaran berlangsung saat berinteraksi dengan dosen yaitu menghargai dosen saat pembelajaran berlangsung, menghargai yang dimaksud adalah dengan cara mendengarkan dengan seksama saat dosen sedang menerangkan materi saat itu juga, dan perlu juga menghargai waktu yang dosen berikan kepada mahasiswa. Jika terdapat mahasiswa yang tidak memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh dosen, disitulah mahasiswa tidak mendapatkan keberkahan ilmu, karena salah satu keberkahan ilmu adalah memuliakan guru. Bahkan para guru yang mengajarkan ilmu dan kebaikan kepada muridnya akan mendapatkan doa dari segenap makhluk di bumi, Â sampai-sampai semut yang berada di sarangnya dan ikan paus di kedalaman samudera, mereka tidak ketinggalan untuk mendoakan kebaikan kepada para pengajar kebaikan.
"Sesungguhnya Allah, MalaikatNya serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (HR. Tirmidzi)
Seorang dosen berusaha keras dan mengorbankan waktu, pikiran serta tenaganya untuk kebaikan mahasiswa dan tercapainya tujuan dari pembelajaran. Ketika memudarnya adab, sopan santun serta budi pekerti yang baik dari mahasiswa terhadap dosennya, maka lingkungan keluarga, pertemanan, dan masyarakatlah yang turut peduli memberikan contoh sifat budi pekerti serta keteladan yang baik dalam memuliakan para pendidik, agar pelajar tetap mampu berperilaku yang pantas terhadap gurunya.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara umum serta para orangtua secara khusus yaitu dengan mencontohkan kepada generasi setelahnya sejak dini tentang adab dan sopan santun kepada guru, menumbuhkan kecintaan mereka kepada guru, serta mendoakan kebaikan untuk sang pendidik. Para guru juga hanyalah manusia biasa yang tentu dapat berbuat salah. Maka hendaknya tidak mengikuti kesalahannya, tidak menghibahnya, dan tetap mengingat kebaikan-kebaikannya. Mencintai ilmu berarti mencintai orang yang menjadi sumber ilmu. Menghormati ilmu berarti harus juga menghormati orang yang memberi ilmu.
Penulis: Dadang Dwi SeptiyanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H