Mohon tunggu...
Dadang Irwanto
Dadang Irwanto Mohon Tunggu... Guru dan AGEN MAJALAH ISLAMI -

Saya adalah Guru BTQ SD KP 02 PKL; Guru PAI SMA 3 PKL; Agen Majalah Islami Ar Risalah, Adzkia dan Hujjah dan Guru TPQ Darussalam klego pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Hadiah, Perekat Hati yang Indah

28 Juli 2015   15:36 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:53 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Islam adalah petunjuk hidup yang mengatur segala aspek kehidupan. Baik itu hubungan antara hamba dengan Allah, maupun hubungan antara sesama hamba. Semuanya diatur untuk menimbulkan keharmonisan dan kedamaian hidup di dunia dan akhirat. Lebih dari itu segala petunjuk itu jika diniatkan untuk mencari ridha Allah akan bernilai ibadah.

Begitu mulianya apabila umat ini saling bekasih sayang antara sesamanya. Bangunan umat akan semakin kokoh. Untuk itu Islam datang untuk memberikan solusi. Diantara solusi itu adalah anjuran untuk saling memberikan hadiah. Dalam sebuah hadits dari sahabat abu Hurairah bahwa nabi bersabda,

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya akan saling mencintai.” (HR. Bukhari).

Hadiah adalah sebuah pemberian untuk mendatangkan kecintaan, menumbuhkan kasih sayang, menghilangkan kedengkian dan melembutkan hati.

Hadiah merupakan tanda cinta dan bersihnya hati. Ia juga sebagai tanda simpati kepada orang yang ia cintai. Saling memberi hadiah adalah akhlaq mulia yang dianjurkan dalam Islam. Untuk itu, Nabi Muhammad adalah manusia teladan dalam hal ini. Meskipun seorang Rasul, beliau tidak sungkan dalam menerima hadiah.

Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah beliau berkata bahwa Rasulullah jika diberi makanan beliau bertanya, ini hadiah ataukah sedekah? jika ini adalah sedekah beliau berkata kepada para sahabatnya, “Makanlah!.” Sedangkan beliau tidak memakannya, namun jika ini adalah hadiah maka Rasulullah akan memakannya bersama-sama dengan mereka. (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, sahabat Abu Huraiah menuturkan bahwa Nabi bersaba,

تَهَادَوْا فَإِنَّ الْهَدِيَّةَ تُذْهِبُ وَحَرَ الصَّدْرِ وَلَا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ شِقَّ فِرْسِنِ شَاةٍ

“Hendaknya kalian saling memberikan hadiah, karena hadiah dapat menghilangkan sifat benci dalam dada, dan janganlah seseorang meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya secuil kaki kambing.” (HR. Tirmidzi).

Memang, hadiah adalah sarana untuk menjernihkan antara dua orang yang sedang kurang harmonis. Tatkala salah satu memberi hadiah kepada yang lain maka masalah bisa terselesaikan. Bahkan jalinan antara keduanya semakin erat setelah sebelumnya kurang harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun