Mohon tunggu...
Dadan Andana
Dadan Andana Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMPN 1 Tanjungmedar

Penikmat sastra, politik, pendidikan, dan ekonomi Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Jiwa Pahlawan

10 November 2021   08:16 Diperbarui: 10 November 2021   08:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di setiap zaman bisa dipastikan selalu muncul tokoh-tokoh atau figur yang menonjol dalam beragam sikap, kompetensi, dan skillnya. Kemunculannya kadang hanya jadi berita, kadang hanya ramai di media maya, atau kadang menjadi sangat terasakan kehadirannya oleh orang-orang di sekitarnya. 

Siapakah mereka? Dialah sang pencerah, sang penggerak, sang inovator, sang motivator, sang eksekutor, sang peneguh peradaban. Lalu di posisi manakah kita bisa mencermati seseorang menjadi pahlawan yang negera Indonesia menetapkan setiap tanggal 10 November sebagai hari pahlawan. Apa esensinya bagi kita merefleksi kepahlawanan. Bukankah telah terjadi pergeseran paradigma dan sudut pandang kepahlawanan, baik secara amelioratif (kepositifan) maupun yang peyoratif (kenegatifan). Bukankah kita sering mendengar ungkapan _pahlawan kesiangan?_ Apa esensi sesungguhnya tentang pahlawan.

Secara sangat dasar, tetapi sangat esensial, bagi saya pahlawan itu karena karakternya (akhlak). Utamanya keberaniannya dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan kondisinya disertai kesiapan sampai keikhlasannya dalam berkorban. Dia sangat paham dan matang lalu memperjuangkan sesuatu ideanya tanpa diembel-embeli dia dapat penghargaan, posisi, jabatan, kekayaan, atau kehormatan tertinggi. Dia sangat sadar dan berani bertindak (dare to act) untuk terus berupaya mengoptimalkan modal dasarnya sebagai hamba/ makhluk Allah (jamalullah) sekaligus sebagai pengelola semesta (kholifah fil ardli), dan rindu untuk selalu mendekat dan kembali ke hadirat Allah (jalalullah). Apa modal dasar insaniah itu. Tidak lain adalah jasadiah, akliah, dan qolbiah. Ketiga modal dasar insaniah (MDI) ini semua bermuara pada akhlak.

Pahlawan dengan kepahlwanannya menyadarkan kita betapa kita dianugerahi sang khalik kelengkapan jasadiah (fisik) yang notabene melahirkan kantung-kantung sandang, pangan, papan. Kelengkapan akliah yang melahirkan beragam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelengkapan qolbiah yang melahirkan kesadaran betapa semua yang terdedah di alam semesta ini adalah ayat-ayat yang bisa membuat manusia merasa naif, kerdil, di hadapan kekuasaan-Nya. Pahlawan adalah mereka, kita, kami, yang mampu mengoptimalkan jasad - akal - qalbi (JAQ) demi pengabdiannya untuk kehidupan dunia, akhirat, dan terjauh dari sentuhan api neraka.

Pahlawan
Jiwa raga
Mewujud laku
O penuhi janji

Ruh-ruhnya tetap hidup
Tak berbatas waktu nyala nyalinya tak redup

Salam pahlawan
Kotakaler, 10/11/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun