Hanya dingin membalut pada lereng bukit dago melandai
Hanya dingin memeluk sepi menemani suara katak bertalu ketika hari usai
Ah, adakah rindumu kautitipkan pada burung malam yang melintas di laluan hati
Amboi itukah kangenmu yang dengan setia kaubagi pada setiap kerlingan yang kaugapai?
-----
Mengapa banyak cerita tentangmu berbalut noda
Mengapa aku harus menyangkal fakta yang ada
Rindu yang mengalir Bagai desir angin ditingkah kericik air
Saat engkau begitu hening mengisi hidup ini
Dengan duka demi duka yang kaurajut di setiap hati Wanita
-----
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!