Mohon tunggu...
Dachniar Hayati
Dachniar Hayati Mohon Tunggu... Guru - guru

Saya suka mengajar anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelusuri Perubahan Kurikulum Nasional dari K-13 ke Kurikulum Merdeka

2 September 2024   12:31 Diperbarui: 2 September 2024   12:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah salah satu aspek krusial dalam perkembangan suatu bangsa, dan kurikulum merupakan jantung dari sistem pendidikan itu sendiri. Di Indonesia, kurikulum pendidikan mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Perubahan terbaru yang menarik perhatian adalah transisi dari Kurikulum 2013 (K-13) ke Kurikulum Merdeka. Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua kurikulum ini dan implikasinya bagi dunia pendidikan di Indonesia.

KURIKULUM 2013 (K-13): PENDEKATAN BERBASIS KOMPETENSI

Kurikulum 2013, yang diimplementasikan pada tahun 2013, membawa pendekatan baru dalam pendidikan di Indonesia. Beberapa ciri khas dari K-13 meliputi:

1. Pendekatan Tematik dan Integratif

   K-13 mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam tema-tema tertentu untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu siswa memahami hubungan antara berbagai konsep dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penilaian Autentik

   K-13 memperkenalkan penilaian autentik, yang mengukur keterampilan dan kompetensi siswa melalui berbagai metode, bukan hanya ujian tertulis. Penilaian ini mencakup tugas proyek, portofolio, dan penilaian kinerja yang bertujuan untuk memberikan gambaran lebih lengkap tentang kemampuan siswa.

3. Pengembangan Karakter

   Selain pengetahuan akademis, K-13 menekankan pentingnya pendidikan karakter. Nilai-nilai moral dan etika diintegrasikan dalam proses pembelajaran untuk membentuk karakter siswa.

4. Kurangnya Fleksibilitas

   Salah satu kritik terhadap K-13 adalah kurangnya fleksibilitas dalam penyesuaian materi ajar. Kurikulum ini cenderung kaku dan mengharuskan semua sekolah mengikuti standar yang sama, tanpa banyak ruang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun