Mohon tunggu...
daarmz mbanua
daarmz mbanua Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup akan terus berubah, maka bijaklah agar menikmati setiap perubahan dan tidak digilas olehnya

Banyak yang harus dijelaskan. Tetapi akan lebih jelas pada pertemuan jika ada waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

1875

23 Februari 2024   16:00 Diperbarui: 23 Februari 2024   16:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hari ini, telah seribu tujuh ratus delapan puluh lima hari matamu melukis kemilau gundah sepersekian detik.

terlalu singkat memaparkan gelisahmu, gundah beranak-pinak yang kamu-aku kompromikan beribu jam.

ketika mataku menyerobok tatapanmu, diantara lilin yang menari meliuk bersama hymne malam kudus

dan sejak saat itu, kenyamanan diantara kita mengusir satu persatu resah yang tercipta kala kita berjauhan

tapi, tidak sampai seribu tujuh ratus delapan puluh lima hari.

Jika disana matamu membaca ini, telah aku pesan dua cangkir kopi di kedai pertigaan sebelum tugu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun