Sari adalah anak yang jarang menuntut orang tuanya. Adiknya yang banyak membuat dia harus pengertian kepada ke dua orang tuanya. Dia jarang sekali beli jajan, uang saku nya yang seribu setiap hari terkadang Ibu lupa tidak memberi uang saku. Selagi uang saku Sari masih ada, Sari tidak meminta uang pada Ibu.
" Assalamu'alaikum.." Sari mengucap salam.
" Wa'alaikumussalam..udah pulang nduk". Jawab ibu
" Sampun Buk... Buk Masak apa? Aku udah lapar nih. Boleh makan yaa". Pinta Sari.
" Ayam goreng, sayur asem". Jawab Ibu.
"Waah tumben banget ibuk masak enak..". Kata Sari senang (pertanda Bapak Ibuk dapat rejeki lebih nih, semoga besok aku diberi uang jajan lebih. Aamiin)
" Iya sayang.... Ayo segera ganti baju, cuci tangan, lalu makan ya sayang." Ajak Ibu.
Allah berikan balasan kebahagiaan yang banyak hari ini kepada Sari. Sari sangat bersyukur. Hari yang tidak terlupakan.
"Aduuh...."tiba-tiba ada yang menepuk keras pundak Sari dari belakang.
"Bu Sari..lagi melamun yaa.." tanya Bu Irma. Ternyata Sari termenung di tempat kerjanya.
" Wah.. Iya ya...hi hi" Jawab Sari bingung dan senyum-senyum sendiri. Ternyata masa SMA, 17 tahun yang lalu terlintas lagi. Hanya karena Sari menemukan uang koin Rp. 500,- di atas meja kerjanya.