Mohon tunggu...
de djanggo
de djanggo Mohon Tunggu... -

Karena kita hanya punya satu bumi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seperti Soekarno, Prabowo Juga Kuasai Banyak Bahasa

5 Juni 2014   23:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:08 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews.com

[caption id="" align="aligncenter" width="544" caption="Sumber: tribunnews.com"][/caption] Presiden Indonesia pertama, Soekarno adalah pemimpin yang sangat cerdas. Hal itu dapat dilihat dari kemampuannya berbicara dengan beberapa bahasa asing. Terbukti bahwa tingkat kecerdasan seseorang berkaitan erat dengan kemampuan linguistiknya. Soekarno adalah public speaker handal. Dengan suaranya yang lantang, Soekarno mampu menggetarkan dan menggerakkan hati rakyatnya untuk berjuang. Soekarno membuat petani meninggalkan sawahnya hanya untuk mendengarkannya berpidato. Soekarno mampu membuat setiap orang merdecak kagum tiap kali dirinya berpidato. Tutur tegas dan lugas namun tetap menampilkan kerendahan hati. Inilah yang membuat negara luar terutama Amerika sangat mengagumi sosok Soekarno. Bapak bangsa Indonesia tersebut adalah diplomator ulung. Gaya pidato dan kemampuan berbicara banyak bahasa tersebut juga dimiliki oleh Prabowo Subianto, Capres 2014. Prabowo mampu berpidato tanpa membaca teks, baik itu pidato dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa asing. Prabowo selalu mendapat tepuk tangan yang sangat meriah, persis seperti Soekarno. Pidato Prabowo dapat dilihat di sini Prabowo menguasai setidaknya empat bahasa asing; Inggris, Jerman, Belanda dan Perancis. Prabowo tumbuh sebagai anak yang cerdas. Meskipun besar di luar negeri, Prabowo memilih kembali di Indonesia dan menempuh pendidikan militer. Semasa dalam pendidikan tersebut, Prabowo kerap menjadi penerjemah bahasa setiap ada tamu dari luar negeri. Bahasa menentukan kecerdasan. Kecerdasan bisa dilesatkan melalui penggunaan bahasa. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda. Dalam artian menguasai bahasa berarti memiliki banyak kemampuan. Dengan demikian Indonesia harus memiliki pemimpin yang cerdas dan memiliki kemampuan tinggi berdiplomasi. Bukan calon pemimpin yang berpidato saja masih terbata - bata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun